Dalam kesunyian sang puan merenda aksara hati
berteman aroma kahwa dalam gigil pucuk-pucuk kopi kerinciÂ
lelah urusan rumah tangga sungguh mengujiÂ
namun sang puan di antara berkas-berkas kantor menari
dengan ribuan diksi dan inspirasi
pada senja JanuariÂ
rindunya membiru cerah berseri
ah, tahniah terindah untuk bukan pujangga bestari
***
Untuk bukan pujangga. RB, 30 Januari 22.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!