Saya sebut, Timnas kita kerasukan roh Garuda. Roh yang menyemangati para pemain kita untuk mempersembahkan hasil terbaik di laga perdana yang selalu tak mudah, apalagi dengan target harus menang.Â
Tiga kelemahan timnas kita
Timnas kita masih punya sejumlah kelemahan mendasar. Pertama, sering kehilang bola tanpa tekanan lawan (unforced errors).Â
Kedua, kurang tenang di depan gawang lawan.
Ezra Walian dan Irfan Jaya punya kans yang gagal dioptimalkan. Demikian pula Witan Sulaiman dan Rumakiek. Â Umpan-umpan terobosan gelandang kita juga sering tergesa-gesa sehingga tidak presisi.Â
Ketiga, panik kala bertahan dalam situasi set-piece. Di sisi pertahanan, pemain-pemain Indonesia tampak kurang terkoordinasi  ketika bertahan dalam situasi bola-bola mati atau set-piece. Terbukti, dua gol lawan dicetak dari situasi sepak pojok dan tendangan bebas, bukan dari open play.Â
Komunikasi dan pembagian tugas menjaga lawan harus lebih rapi lagi ditata STY dan pemain Timnas Indonesia.Â
Di sisi lain, performa kiper dan bek kita bisa lebih ditingkatkan. Sangat menarik bahwa STY punya opsi penjaga gawang yang berlimpah dalam sosok Nadeo Argawinata, Ernando Ari, dan M. Riyandi. Tentu saja, ada Syahrul Fadillah yang diturunkan lawan Kamboja.
Dalam laga berikutnya melawan Laos (Minggu, 12 Desember), Indonesia harus lebih garang menyerang dan ketat bertahan. Itu partai wajib menang (besar). Â Salam cinta Garuda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H