Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Misteri Hati Janma

29 November 2021   14:51 Diperbarui: 29 November 2021   14:58 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di dingin musim yang membekukan agni semesta memanggil insan untuk hibernasi: sejenak memungut arti dari hari-hari kemarau bahtera kita yang seolah tiada arti

*

di pelukan salju yang sendu ada rindu tak terobati, bukan pada mentari yang malu-malu sembunyi: ini rindu pada pucuk-pucuk hijau pengampunan di dua hati yang telah kenyang melukai dan dilukai

*

di netra kita yang sayu masih ada sejumput asa yang menolak padam, meski sanubari kita telah dijejali dendam masa silam: 

ah, hatiku dan hatimu tak terbuat dari luka-luka yang diperam

*

konon, hati janma terbuat dari misteri cinta yang lebih kuat dari maut dan nyalanya takkan padam oleh limpahan lautan: 

duhai dindaku, taruhlah aku kembali pada meterai sanubarimu yang kinantan 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun