Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

"Berkuda dengan Sapi": Kosakata serta Peribahasa Kedekatan Manusia dengan Hewan

13 November 2021   15:51 Diperbarui: 14 November 2021   20:18 1739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sapi milik Feri Cahyo Nugroho viral karena bisa dinaiki untuk belanja ke mini market (Kompas.com/Dok. Feri)

Tahukah Anda ada berapa kata kerja terkait pemanfaatan hewan sebagai alat transportasi dalam bahasa Indonesia? Berapa jumlah hewan yang digunakan dalam peribahasa bahasa Indonesia? Mari kita ulas. 

Obrolan di sebuah grup penulis Kompasiana bertambah hangat kala warga grup mengomentari sebuah tangkapan layar berita. Judul berita itu adalah "Berkuda dengan Sapi". 

Yang dimaksud adalah kegiatan menunggang sapi. Entah bagaimana, redaktur media itu memberi judul yang unik dan kocak: "Berkuda dengan Sapi" alih-alih "Wisata Naik Sapi" atau "Asyiknya Menunggang Sapi".

Kata kerja terkait hewan

Bahasa Indonesia memiliki sejumlah kata kerja terkait kedekatan manusia dengan hewan. Kita mengenal verba yang jamak digunakan untuk melukiskan pemanfaatan hewan sebagai sarana transportasi. Umpama, "menunggang(i)"; "menaiki"; "berkuda"; "mengendalikan".

Satu-satunya binatang yang "memiliki" kata kerja khusus adalah kuda: "berkuda". Kuda bahkan memiliki sejumlah kosakata lain. 

Verba "berkuda" berarti 1) mempunyai kuda; 2) menunggang kuda. Lantas kata kerja "memperkuda" berarti: 1) menunggangi sesuatu sebagai kuda: anak-anak berlarian sambil memperkuda temannya; 2) [kata kerja intransitif] menyuruh bekerja; memperbuat (memperlakukan) sewenang-wenang; memperbudak: bertambah banyak tawaran orang yang hendak memperkudamu.

Ada pula "kuda-kudaan" yang berarti 1) tiruan kuda dan 2) bermain seakan-akan mengendarai kuda. Selain itu, ada pula "perkudaan" yang merujuk pada 1) tempat memiara kuda dan 2) kandang kuda.

Hewan-hewan lain patut "iri" pada si kuda. Kerbau, sapi, keledai, unta, dan sejumlah hewan pengangkut lain tidak memiliki kata kerja khusus seperti "berkuda". 

Kita tidak (atau belum) bisa mengatakan: "Saya suka bersapi ketika kecil dulu." Mungkin karena ini, redaktur media massa tadi memaksakan judul "berkuda dengan sapi." Hehehe...

Peribahasa terkait hewan

Akan tetapi, bukan berarti hanya kuda yang diistimewakan dalam bahasa Indonesia. Ada banyak sekali peribahasa Indonesia menggunakan hewan sebagai kiasan. 

Penelitian Suyanti (2014) menemukan 54 jenis hewan yang digunakan dalam peribahasa Indonesia. Daftar lengkap bisa Anda unduh di jurnal ini. Beberapa hewan yang tercantum dalam peribahasa adalah anjing, ayam, babi, cacing, katak, kera, kutu, lalat, lembu, dan nyamuk. 

Kita hanya akan mengambil sejumlah contoh:

- Cacing hendak menjadi ular : Seorang yang kurang mampu berlagak  seperti hartawan.

- Seperti harimau menyembunyikan kuku: Seorang berilmu yang tidak memamerkan diri.

- Seperti gajah masuk kampung: Seorang berkuasa yang menimbulkan penderitaan di lingkungannya.

Fungsi peribahasa berunsur hewan 

Mengutip Suyanti, ada empat fungsi peribahasa berunsur hewan dalam bahasa Indonesia:

1. Mengungkapkan isi hati: 

Kasihanilah aku ini yang seperti ayam ditambat disambar elang, ikan dipanggang tinggalah tulang”. Artinya, orang tak berdaya.

2. Mengejek:

"Banyak warganet seperti otak udang kala berkomentar tanpa membaca dulu tulisan." Artinya, orang yang tidak bijaksana.

3. Memuji:

"Jadilah seperti harimau mati meninggalkan belang." Maknanya, mewariskan kebaikan.

4. Memberi nasihat:

"Jangan membeli kucing dalam karung." Artinya, berhati-hati dalam memilih. 

Kedekatan manusia dengan hewan

Hewan peliharaan, hewan ternak, dan hewan pengangkut beban tentu sangat berharga bagi kita. Kematian hewan kesayangan bisa kita rasakan sebagai kesedihan mendalam. Apalagi bila hewan itu pernah menyelamatkan nyawa kita atau sangat berjasa bagai kita. 

Tuhan Yang Maha Esa menciptakan semua hewan baik adanya. Tiap makhluk dan unsur alam semesta ini tentu punya fungsi masing-masing, yang tidak selalu kita pahami sepenuhnya. 

Kosakata dan peribahasa terkait hewan juga mengingatkan kita akan dua hal penting. Pertama, kewajiban menjaga kelestarian hewan. Kedua, menjaga agar kelakuan kita meniru keutamaan hewan dan tidak justru menjadi seperti sejumlah perilaku hewan yang diidentikkan dengan sikap buruk. 

Salam cinta bahasa Indonesia. Ruang Berbagi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun