Apakah di dunia yang serba egosentris ini masih ada mukjizat cinta?Â
Jika engkau tulus bersilaturahmi di Kompasiana, nyatanya mukjizat cinta itu terjadi. Inilah kisah nyata tentang bagaimana "mukjizat" kesembuhan seorang anak difabel terjadi berkat kebaikan sahabat-sahabat penulis di Kompasiana.Â
Seorang anak dari Borneo
Aku pernah magang setahun di Borneo. Di sebuah kampung bersahaja. Di situ aku berjumpa Dodo (nama samaran), bocah difabel.Â
Satu kakinya tidak sempurna karena suatu peristiwa di masa kecilnya. Ia sebenarnya bisa sembuh di tempat perawatan yang tepat.Â
Orangtuanya pernah membawanya ke sebuah rumah sakit di Surabaya, namun terapi belum tuntas. Alhasil, Dodo bertumbuh dengan kaki pincang.Â
Perjumpaan tak terduga dengan seorang suster
Suatu kali pada 2020, bertahun-tahun setelah aku meninggalkan Borneo, aku bertemu seorang suster biarawati.Â
Tarekatnya mengelola sebuah panti rehabilitasi di Sumatera Utara. Ketika mendengar bahwa ada dokter dari Belanda yang tiap tahun datang memberi terapi dan mengoperasi pasien di panti itu, aku teringat pada Dodo.Â
Kuhubungi keluarganya. Setelah agak lama membujuk, akhirnya orang tua Dodo setuju. Mamanya akan ikut juga mendampingi Dodo dari Borneo ke Sumatera Utara.Â