di pelataran Prambanan engkau bersua
lesung pipi dan tawa serupa
dari seorang yang baru kaujumpa
tapi serasa telah kaukenal lama
ah, mungkinkah ini kehidupan kedua?
*
setiap aksara yang dia ujar
kausambut pikiran bertukar
seakan dua kepala memakai otak yang sama
bagaimana mungkin sekejap tlah seiring seirama
inikah kembaran jiwa?
*
engkau mulai bertanya
mungkinkah dia dikirim dewata
sebagai sahabat erat
atau mungkin juga cinta yang datang terlambat
saat hatimu pada cinta yang lain sudah tertambat?Â
*
engkau mencoba mengusir gulana
menari seiring gendhing asmarandana
meraga Rara Jonggrang dalam gundahnya
kala candi-candi Bandung Bandawasa
menagih kesanggupan cinta pada pepuja jiwa
***
(Fiksi belaka. Untuk seseorang yang sedang bimbang)
Fajar November 2021