Mega sendu menggelayut di luar jendela
gundah hati pria itu memandang gadis kecil di samping bednya:
bukan siapa-siapa si pria sebenarnya
namun telah menyita seluruh tabungan airmata
"Liana namaku" bisik gadis mungil itu
suatu ketika sebelum ia tak sadarkan diri seminggu lalu
tiap saat si pria berharap si gadis ringkih akan siuman
agar mereka dapat lanjutkan percakapan
"Ayahnya sudah meninggal lama," tutur ibu Liana
anehnya wanita paruh baya itu tak pernah tampak sedih
justru si pria itu tak henti meneteskan air mata
memandang Liana dan bundanya yang setia tanpa pedih
"Bu, katakan padaku apa rahasia ketabahanmu," pinta si pria
"Bahkan para dokter dan perawat pun sedih melihat putrimu," lanjutnya
Sang bunda menghela nafas dan berbisik lirih pada si pria:
"Apakah engkau tak melihat sekuntum lili di dahi Liana?"
***Â
RB, untuk para orang tua "Liana"- 25 juni 2021Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H