Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sekuntum Senyum Surgawi dari Sekolah Anak Kolong Penjaringan

25 Februari 2021   16:59 Diperbarui: 26 Februari 2021   16:34 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang ini Ibu Hermina, guru sukarela Sekolah Anak Kolong di Penjaringan, Jakarta Utara mengirimkan dua video pendek padaku. Dalam video pertama, tampak dua siswa-siswi AnKol mengucapkan terima kasih atas tas sekolah dan perlengkapan belajar di masa pandemi yang mereka terima.

Dalam video kedua, Ibu Hermina dengan sabar menemani seorang siswi belajar membaca buku cerita. Siswi berhijab itu tampak cukup lancar membaca. Tanda bahwa anak-anak kolong pun tak kalah cerdas dari anak-anak kaum berpunya.

"Dana donasi sudah kami belikan peralatan sekolah. Tadi pagi anak-anak sudah mulai belajar membaca," tulis Ibu Hermina melalui pesan singkat namun penuh berkat.

Perkenalanku dengan Sekolah Anak Kolong bisa dibilang suatu keajaiban kecil. Justru di tengah pandemi, aku dipertemukan dengan banyak orang baik secara daring. Termasuk keluarga almarhum Bapak Paulus Madur, perintis sekolah swadaya bagi anak-anak kaum papa di bawah kolong tol ibu kota.

Kisah lengkapnya telah aku tulis dalam artikel ini (silakan klik) yang dinyatakan sebagai peraih juara kedua sebuah lomba blog. Berkat uang hadiah itulah, aku bisa meneruskan donasi pada mereka yang berhak: kaum miskin dan siapa pun yang memerlukan bantuan.

Dikunjungi menteri-menteri, tapi minim perhatian negara

Sekolah Anak Kolong yang berdiri sejak Maret 1995 di atas tanah 5x10 meter sungguh adalah sekolah yang sangat inspiratif. Ada Indonesia kecil di dalamnya. Guru satu-satunya saat ini, Ibu Hermina adalah seorang Katolik saleh. Para siswa-siswi mayoritas beragama Islam, namun ada pula yang beragama Hindu.

Sekolah bersahaja yang terletak di Jalan Kampung Baru, Kubur, RT 11 RW 16, No 24, Penjaringan, Jakarta Utara, 14440 ini telah beberapa kali dikunjungi menteri.

Akan tetapi, kunjungan-kunjungan itu tidak berdampak lama. Selesai kunjungan, kembali pengelola Sekolah AnKol berjuang demi kelangsungan pendidikan anak-anak sederhana.

Alih-alih mendapat bantuan rutin, sekolah itu sudah setidaknya dua kali hendak digusur dengan alasan pembangunan. Syukurlah, berkat upaya pengelola dan juga LSM, sekolah ini tidak jadi digusur.

Sungguh suatu ironi, sebuah upaya edukasi tepat di jantung ibu kota ternyata seolah ditinggalkan berjuang sendirian. Di manakah kehadiran negara yang konon katanya bertanggung jawab mencerdaskan anak bangsa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun