Pemberian atau penyuntikan vaksin dilaksanakan dengan prosedur kesehatan yang ketat. Sebelum menerima vaksin, tenaga kesehatan akan menanyakan sejumlah pertanyaan untuk melihat apakah kita termasuk boleh menerima vaksin atau tidak. Simak 15 kondisi orang yang tidak bisa diuntik vaksin dalam artikel Kompas.com ini (klik saja).Â
Setelah menerima suntikan, kita diminta tetap berada di lokasi vaksinasi selama beberapa waktu (misalnya 30 menit) agar reaksi tubuh kita terhadap vaksin dapat dipantau tenaga kesehatan. Demikian pula setelah menerima vaksin, kita tetap dapat melaporkan reaksi tubuh terhadap vaksin kepada layanan kesehatan.
6. Vaksin menjadi sarana penting selain protokol kesehatan lainnya
Vaksin Covid-19 yang sejauh ini diproduksi memang belum ada yang dapat melindungi 100 persen dari virus korona baru. Akan tetapi, tanpa vaksin tubuh kita ibarat bertarung dengan tenaga sendiri. Dengan vaksin, tubuh kita mendapat bala bantuan dalam melawan Covid-19 yang bisa saja menjangkiti kita meski kita telah mengenakan masker dan melakukan protokol kesehatan lainnya.
Seperti nasihat CDC Amerika Serikat, vaksin adalah "sahabat" masker dan alat pelindung diri. Vaksin adalah senjata yang perlu kita gunakan bersama senjata-senjata lain (APD dan prokes lain) dalam melawan Covid-19.
7. Vaksin menjadi sarana kita mencintai negara dan sesama manusia
Ketika kita diminta negara untuk menerima vaksin, artinya kita mendapat tugas mulia untuk membantu negara sekaligus mencintai sesama manusia.Â
Kita bisa saja menyombongkan diri dengan mengatakan: "Aku masih muda, tak perlu vaksin aku juga kuat." Eits, hati-hati. Justru orang muda potensial menjadi penular Covid-19 pada orang-orang lain tanpa dirinya menyadari. Ini disebut "orang tanpa gejala". Bayangkan, betapa sedihnya ketika mengetahui orang tua atau kakek-nenek kita wafat karena tertular Covid-19 dari diri kita.Â
Membela negara kini adalah juga dengan menerima vaksin jika memang kita layak menerimanya. Mencintai sesama manusia adalah juga dengan siap divaksin.Â
Salam sehat. Semoga bermanfaat. Bagikan informasi ini jika dipandang bermanfaat.Â
Pernyataan sanggahan: Artikel ini ditulis berdasarkan sumber tepercaya oleh saya yang bukan ahli kesehatan. Koreksi dari ahli kesehatan saya nantikan.