Di saat pandemi Covid-19 menghantam negeri tercinta, sejatinya UMKM berjasa menggerakkan ekonomi akar rumput. Memang benar, sejumlah UMKM gulung tikar atau penghasilannya terdampak secara signifikan. Akan tetapi, fakta menunjukkan bahwa UMKM menjadi "penyelamat" kala ekonomi nasional melesu.
Dilansir depkop.go.id, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menjelaskan UMKM selama ini menjadi salah satu penopang ekonomi nasional. Setidaknya terdapat lebih dari 64 juta unit UMKM yang berkontribusi 97 persen terhadap total tenaga kerja dan 60 persen PDB nasional.
Tidak perlu jauh-jauh mencari contoh UMKM yang berkontribusi sebagai penopang ekonomi. Adik saya, Glen menjadi contoh pelaku UMKM yang tetap bertahan dan bahkan berkembang di tengah pandemi Covid-19.
Glen adalah seorang pengusaha tanaman hias sejak 2015 lalu. Bersama pujaan hatinya, sarjana hukum itu merintis Bella Spina Indoorplant Store di Yogyakarta.Â
Belum lama ini Glen membuka toko kedua. Memang bukan di atas tanah milik sendiri. Yang penting, ekspansi usaha tetap berjalan. Bukan demi keluarga kecilnya saja, tetapi juga bagi kesejahteraan para karyawati dan penyuplai toko tanamannya.
Filosofi Sapu Lidi
Glen menerapkan filosofi sapu lidi dalam berbisnis. Sebatang lidi mudah patah. Akan tetapi, ketika lidi-lidi bersatu, sapu lidi menjadi kuat dan bermanfaat. Tidak mudah patah.
Glen adalah salah satu pengurus JOPS atau Jogja dan Jateng Online Plant Seller. Paguyuban para pedagang tanaman hias ini sangat rukun dan saling dukung dalam berbisnis.
Menyiasati sulitnya melangkah sendiri sebagai UMKM, Glen bersama sejumlah rekan pengusaha UMKM tanaman hias bekerjasama. Toko Freydeplants yang terletak di Jalan Monjali 134 Yogyakarta ini menjadi tempat dijualnya aneka tanaman dan pernak-pernik ramah lingkungan dari banyak pengusaha UMKM.