Adakala bahasa Indonesia mengejutkan kita. Kita mengira, kita sudah cukup tahu bahasa nasional kita. Padahal, semakin kita belajar bahasa Indonesia, semakin banyak kita tahu ada banyak hal yang belum kita ketahui.
Contoh, ada yang tahu ada berapa jumlah kosakata bahasa Indonesia sekarang? Menurut harian Kompas, Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI memiliki sekitar 111.000 kosakata dengan 127.000 makna kata.Â
Jumlah kosakata baru bahasa Indonesia terus ditambah. Setiap tahun, diadakan pemutakhiran kosakata KBBI yang bahannya didapat dari masukan masyarakat dan hasil proses diskusi. Diskusi tersebut biasanya diadakan dua kali dalam setahun, yakni pada bulan April dan Oktober.
Kosakata baru itu didapat juga dari kata-kata serapan bahasa asing dan bahasa-bahasa daerah di Nusantara.
Seluar
Waktu saya bertugas di sebuah daerah di salah satu ujung utara Indonesia, saya bingung kala mendengar anak-anak bicara soal seluar. Apa itu? Seluler jelas kita tahu. Seluar?
Seumur-umur di Jawa, saya belum pernah mendengar kata ini. Kata seluar agak lama luput dari perhatian saya. Baru-baru ini, saya kembali menemuinya saat iseng-iseng membuka KBBI daring.
Ternyata, kata seluar ini sangat penting bagi kita semua. Kalau ke pasar jangan lupa pakai seluar. Juga ketika bepergian keluar, jangan lupa mengenakan seluar.Â
Bertamasya bersama kerabat pun hendaknya memakai seluar. Makan di warung dan ngopi-ngopi di beranda rumah pun sebaiknya pakai seluar. Iya, seluar itu penting sekali, tapi apa itu?
Arti kata seluar dalam KBBI
Seluar itu celana.Â
Ada macam-macam seluar. Seluar katuk adalah seluar yang dipakai di bawah seluar lain. Semacam celana dalam, begitu ya?
Seluar kotong atau seluar pandak atau seluar sampah itu seluar pendek. Seluar lenang adalah seluar yang kecil kakinya. Sementara seluar panjang ya seluar yang panjang kakinya. Ada kata kerja yang juga unik: berseluar. Artinya, memakai seluar.Â
Dengan demikian, kita bisa menggunakan seluar sebagai padanan kata celana. Selain seluar, ada pula kata lancingan (kata kerja: berlancing). Dari bahasa Minangkabau, diserap kata serawal.
Kesimpulan artikel ini sederhana saja: Kala ke pasar, jangan cuma bawa telepon seluler. Jangan lupa berseluar.
Bagaimana kala mengikuti pertemuan daring alias webinar? Hmm, pakai seluar nggak ya? Menurut rekan-rekan pembaca, bagaimana? Haruskah pakai seluar panjang atau cukup seluar kotong kala mengikuti webinar?Â
Atau jangan-jangan ada yang lupa pakai seluar kala webinar?
Ups...Salam cinta bahasa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H