Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Sudah Tahu Asal Kata Pahlawan? Mengapa Tidak Ada Pahlawati?

10 November 2020   07:25 Diperbarui: 10 November 2020   07:28 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.(KOMPAS.com/ERWIN HUTAPEA)

Menariknya, beberapa profesi memiliki bentuk berakhiran -wati. Umpama, wartawati, seniwati, angkasawati. 

Angkasawati memiliki dua makna: 1) penyiar radio wanita, dan 2) astronaut wanita. Kita tentu tahu bahwa pada dekade 1980-an, sangat tenar nama calon angkasawati atau astronaut wanita pertama Asia. Dia adalah Pratiwi Pujilestari Sudarmono.

Pratiwi Sudarmono lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 31 Juli 1952. (Foto: NASA/SpaceFacts.de)
Pratiwi Sudarmono lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 31 Juli 1952. (Foto: NASA/SpaceFacts.de)
Beliau lahir 31 Juli 1952. Ilmuwan asli Indonesia ini sekarang menjadi guru besar mikrobiologi di Universitas Indonesia, Jakarta.

Pada Oktober 1985, Pratiwi Sudarmono terpilih untuk ambil bagian dalam misi Pesawat Ulang-Alik NASA STS-61-H sebagai Spesialis Muatan pesawat ulang-alik Columbia.  Taufik Akbar adalah pendukungnya dalam misi tersebut. 

Namun, setelah bencana meledaknya pesawat ulang-alik Challenger pada 28 Januari 1986, peluncuran satelit komersial seperti Palapa B-3 Indonesia yang direncanakan untuk misi STS-61-H lima bulan setelah tragedi Challenger itu dibatalkan. Misi tersebut tidak pernah terlaksana. Satelit tersebut kemudian diluncurkan dengan roket Delta.

Akhirulkalam, pahlawan sudah mencakup pahlawan berjenis kelamin lelaki dan perempuan. Meski tidak ada kata pahlawati, hal ini tidak mengurangi pengakuan dan penghormatan kita pada para pahlawan perempuan. 

Beberapa nama pahlawan perempuan yang sempat saya ingat adalah: Nyi Ageng Serang, Dewi Sartika, Cut Nyak Dhien, Fatmawati, Kartini, Maria Walanda Maramis, Martha Cristina Tiahahu, dan Rohana Kudus (Roehana Koeddoes).

 Selamat Hari Pahlawan 2020! Salam cinta bahasa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun