Pertama-tama, saya aturkan selamat ulang tahun ke-12 untuk Kompasiana. Sungguh suatu kehormatan menjadi bagian kecil dari sejarah besarmu sebagai rumah narablog terbesar di Indonesia.
Dengan 15 ribu pengguna baru setiap bulan, Kompasiana memang terus berkembang. Kabarnya, sebagian besar pengguna baru adalah kawula muda berusia 18-24 tahun dan dewasa muda usai 24-35 tahun. Ini tanda yang baik. Namun, ada juga tanda kurang baik.
Pengalaman DijiplakÂ
Sebenarnya sangat tidak enak mengingat pengalaman artikel dijiplak atau dimuat ulang tanpa izin. Bukan bermaksud pamer karena saya juga cuma penulis ecek-ecek. Ini saya beberkan sebagai sesuatu yang saya anggap berhikmah bagi Kompasiana dan rekan-rekan kompasianer semua.Â
Terutama, semoga artikel ini dibaca oleh (calon) penjiplak artikel di Kompasiana.Â
Sejumlah artikel saya yang tidak menarik telah dijiplak sejumlah media "jenius", youtuber "cerdas", dan situs "kaliber internasional". Bahkan pernah dimuat ulang tanpa izin saya oleh sebuah anak usaha Kompas Gramedia. Yang pamungkas ini berakhir damai setelah dua redaktur repot-repot menelepon saya.Â
Youtuber "cerdas" pun ada yang memanfaatkan kecerdasan mereka untuk menggunakan konten orang bodoh ini. Padahal, sejak dulu saya pun sudah membuka peluang silaturahmi lewat surel yang jelas terpampang di profil akun Kompasiana saya.
Beberapa media dan youtuber penjiplak sudah saya laporkan ke Kominfo dan pihak YouTube. Beberapa telah ditindak tegas. Beberapa belum.Â
Karena sudah kenyang dijiplak itu, saya berubah sikap. Saya tidak lagi menerima permintaan muat ulang artikel untuk kepentingan komersial. Sudah saya buka kesempatan silaturahmi, tapi sebagian besar pemuat ulang tidak mau mengirim surel untuk sekadar meminta izin.
Ya sudah, akhirnya saya tulis di akun saya keterangan ini: "Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Hak cipta dilindungi UU."
Ketentuan Pemilik Hak Cipta Artikel Kompasianer    Â