Menulis itu mengasyikkan. Sering terjadi, kita demikian lancar menulis hingga tulisan kita terlalu panjang. Melebihi perkiraan semula.Â
Ada sebagian penulis yang tidak peduli bahwa artikel mereka terlalu panjang. "Biar saja. Panjang berarti berbobot, kan?"Â
Masalahnya, tidak semua pembaca punya waktu membaca artikel panjang. Berikut ini kelemahan kalimat dan artikel panjang dari sudut pandang pembaca masa kini:
1. Pembaca sudah lelah membaca paragraf-paragraf awal
Karena kalimat dan paragraf yang kita tulis panjang-panjang, pembaca lelah. Baru mencicipi dua paragraf awal, rasanya sudah lelah.
Akibatnya, sejumlah pembaca berhenti membaca. Padahal, hikmah artikel itu ada pada bagian tengah sampai akhir. Sayang sekali, bukan?
2. Pembaca "terpaksa" melakukan baca cepat
Sebagian (besar) pembaca artikel zaman sekarang kiranya tidak punya banyak waktu. Membaca sambil lalu saja.Â
Karena itu, jika kalimat dan artikel kita terlalu panjang, pembaca seakan "terpaksa" melakukan baca cepat. Tak bisa menyimak penuh sajian gagasan kita yang sebenarnya brilian.
Ini Lima (5) Cara Sederhana Meringkas Kalimat dan Artikel
Menyadari sejumlah kerugian di atas, sebaiknya kita tahu lima cara meringkas kalimat dan naskah artikel kita.Â