Membicarakan kiat menulis selalu menarik. Sebagai penyaji gagasan, kita tentu ingin agar tulisan kita dibaca semakin banyak orang dari segala latar belakang sosial.
Masalahnya, tidak mungkin kita selalu memiliki ide yang dapat memuaskan semua pembaca dari segala kalangan. Adakala, kita mempunyai gagasan terkait topik bahasan spesifik dan sekilas hanya cocok  untuk ceruk pembaca yang sempit.
Lantas, bagaimana kiat memperbesar ceruk pembaca tulisan kita? Sebelum membahas topik ini lebih lanjut, kita perlu memahami pengertian istilah ceruk pembaca.
Pengertian Ceruk Pembaca
Dalam perbincangan narablog, sering tersua istilah 'ceruk pembaca blog'. Istilah ini hendak menerjemahkan istilah 'blog niche' dari bahasa Inggris.
Sebuah blog sukses lazimnya memiliki ceruk pembaca spesifik. Misalnya, blog bertema kiat menulis cerpen di media massa.
Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia V, ceruk antara lain bermakna 'relung yg masuk ke dinding (tembok, tanah, dsb); lekuk, lubang'.Â
Meskipun belum dimasukkan sebagai salah satu istilah dalam KBBI V, kiranya kita dapat menakrifkan ceruk pembaca sebagai 'kelompok pembaca tertentu yang memiliki minat dan keperluan khas'.
Ceruk Pembaca Luas vs Sempit
Sebuah tulisan mengenai penemuan vaksin perdana Covid-19 di dunia adalah contoh tulisan berceruk pembaca luas. Pasti banyak pembaca dari segala kalangan berminat menyimak artikel itu.
Sementara itu, sebuah artikel mengenai perayaan Idulfitri atau perayaan Natal di kampung kita adalah contoh tulisan berceruk pembaca sempit. Ceruk ini akan makin menyempit ketika tulisan kita tulis dalam bahasa daerah tertentu.