Ada satu ungkapan menarik tentang kita dan makanan yang kita santap:
Anda adalah apa yang Anda makan.
Tiap hari kita makan. Sering kali tanpa memikirkan keamanan produk pangan. Asal kenyang. Tak peduli dampaknya bagi kesehatan. Jika makanan kita sehat, kita pun kiranya sehat. Oleh karena itu, penting sekali memperhatikan keamanan pangan yang kita konsumsi tiap hari.
Sejatinya, dunia internasional telah sejak lama bekerjasama dalam mengupayakan keamanan pangan. PBB telah membentuk badan-badan pemerhati pangan dunia, misalnya Food and Agriculture Organization.
Indonesia pun sejak lama telah memiliki Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian. Ada pula BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
Kode Angka pada Buah dan Sayur
Meskipun sudah lama mengonsumsi buah dan sayur, saya baru sadar bahwa ada kode angka pada buah dan sayur (impor) yang perlu diperhatikan.
Awalnya, saya menonton sebuah video TikTok tentang tema ini. Itu pun bukan karena saya punya akun TikTok:)
Karena penasaran, saya coba menelusuri kebenaran video tersebut. Saya buka laman plucodes.com. Ternyata benar. Ada kode PLU atau Price Look-Up (PLU) codes yang disematkan pada produk buah dan sayur sejak 1990.
Kode PLU digunakan untuk mengidentifikasi produk massal (dan item terkait seperti kacang-kacangan dan herbal). IFPS atau Federasi Internasional untuk Standar Produk adalah organisasi global yang memberikan kode PLU. Setakat ini, ada 1.400 kode PLU.
Kode PLU terdiri dari 4 atau 5 digit angka dan muncul di stiker kecil yang ditempelkan pada masing-masing produk segar. Nomor PLU mengidentifikasi item produksi berdasarkan berbagai atribut yang dapat mencakup komoditas, varietas, metodologi penanaman (misalnya organik), dan ukurannya.Â
Angka-angka ini ditetapkan oleh IFPS setelah tinjauan ketat di tingkat nasional dan internasional. Kode PLU memastikan bahwa harga yang akurat dibayar oleh konsumen sesuai kualitas produk, misalnya  terkait apakah produk tersebut ditanam secara organik atau tidak.