Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Paola Gambara Costa, Kasihi dan Ampuni Suami dan Selingkuhannya

7 September 2020   17:38 Diperbarui: 7 September 2020   19:20 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beata Paola Gambara Costa - diolah dari papaboys.org

Membina bahtera rumah-tangga pada zaman kiwari tidaklah mudah. Demikian pula sejak dahulu. Komitmen dua insan untuk bersatu dalam ikatan perkawinan akan terus diuji melalui gelombang-gelombang kehidupan.

Salah satu gelombang yang kerap mendera adalah perselingkuhan atau ketidaksetiaan pasangan. Inilah salah satu penyebab utama terjadinya perceraian, pisah ranjang, atau perpisahan.

Dalam Gereja Katolik, perkawinan antara dua orang yang telah dibaptis diangkat ke martabat sakramen. Sakramen adalah tanda dan sarana keselamatan Tuhan pada manusia. Salah satunya adalah sakramen perkawinan yang saling diterimakan oleh pasangan suami-istri yang keduanya baptis Katolik.

Bagaimana sikap seorang suami atau istri ketika pasangannya justru berselingkuh? Tentu marah dan kecewa. Akan tetapi, tidak lantas perselingkuhan ini menjadi akhir perkawinan.

Kasih dan pengampunan menjadi jalan untuk kembali bersatu sebagai pasangan suami-istri. Teladan ini secara nyata dihayati Paola Gambara Costa.

Tekun Berdoa

Paola Gambara Costa lahir di Brescia, Italia pada 3 Maret 1473. Ia menikah saat berusia dua belas tahun. Suaminya bernama Lodovicantonio Costa, seorang bangsawan. 

Meski masih sangat muda, Paola menunjukkan kematangan sebagai seorang pribadi beriman. Ia meminta bimbingan rohani pada seorang saleh bernama Angelo. Kepada pembimbing rohaninya, Paola mengirimkan suatu aturan hidup pribadi yang dijalaninya seumur hidup.

Aturan itu menyebutkan bahwa di pagi hari ia berdoa rosario di kapel kastelnya. Setelahnya ia datang untuk mengikuti perayaan Ekaristi di gereja terdekat. Di sore hari ia berdevosi pada Bunda Maria. Sebelum tidur, ia kembali berdoa rosario.

Meski sibuk dengan olah rohani, Paola tetap menjalankan perannya sebagai istri. Ia menulis bahwa ia akan menaati suaminya dan bersabar saat suaminya berbuat salah. Ia berjanji tidak akan menyebarkan kekurangan suaminya kepada orang banyak.

Murah Hati pada Kaum Miskin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun