Perjalanan hidup dan karier seseorang seringkali sulit diprediksi. Bahkan oleh pribadi yang menjalaninya. Hal ini terjadi pula dalam hidup Glen Calvin. Ayah muda ini adalah penyandang gelar sarjana hukum dari sebuah universitas negeri ternama di Jogjakarta.
Ia sempat melanjutkan kuliah S2 Magister Hukum Litigasi, namun tidak selesai karena memang ia ingin fokus membesarkan usaha tanaman hias.
Akan tetapi, ia merasakan adanya panggilan yang lebih kuat untuk menjadi "sarjana hijau" penebar budaya menanam. "Saya ingin menjalankan bisnis yang ramah lingkungan. Alam sekitar kita sudah banyak mengalami kerusakan. Kita harus lebih banyak menanam tanaman," ujarnya.
Bisnis tanaman adalah bisnis yang mengandaikan siap berkotor-kotor dan berkeringat. Bagi para sarjana pada umumnya, mungkin bersinggungan dengan tanah dan cacing adalah hal yang menjijikkan. Akan tetapi, bagi Glen, hal itu sudah biasa.
Bermodalkan uang tabungan sendiri, ia dan calon istrinya (saat itu) mendirikan Bella Spina Indoorplant Store pada Januari 2015. Saat itu bisnis tanaman hias dalam ruangan belum seramai sekarang.
"Bella Spina termasuk salah satu toko perintis di bidang penjualan tanaman hias secara daring," tutur Glen. Lima tahun lalu, pilihan untuk terjun ke dunia bisnis tanaman hias daring bisa dibilang "nekat".
Pengusaha Muda dan Penimba Ilmu Baru
Glen adalah tipe pengusaha muda yang selalu ingin menimba ilmu baru. Sejak masih SMA, dia sudah rajin membaca kisah-kisah "rahasia sukses bisnis". Ia suka sekali mengikuti ceramah para motivator bisnis ternama, baik tingkat dunia maupun tingkat nasional.
Bahkan sampai sekarang pun, Glen tetap menyediakan waktu untuk menimba ilmu baru. Baru-baru ini, ia mengikuti webinar seorang pembicara bisnis ternama tanah air. Kamarnya dipenuhi buku-buku penambah ilmu.
Semangat belajar terus-menerus yang ia miliki adalah salah satu kunci suksesnya sebagai pengusaha muda. Di tengah kesibukannya mengelola usaha, ia tetap haus ilmu baru.