Jemari lentik terus melukis batik kala sandhyaÂ
Tak peduli lelah menjalar merongrong raga. Netra tetap waspada.
Menggores amba dan titik. Itulah muasal batik penuh pesona.
*
Rembang petang ini sang gadis menikmati suwung kampung
sembari menganggit batik kawung
Keblat papat lima pancer falsafahnya. Hawa nafsu diri wajib dijaga.
*
Sang gadis piawai merangkai lariklarik batik
rupaneka satwa dan puspa cantik: ciptaan Sang Maha Baik
*
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!