Di tengah masa pandemi corona ini, aktivitas pembelajaran di ruang kelas memang ditiadakan. Sebagai gantinya, siswa-siswi diminta belajar di rumah dengan bimbingan orang tua dan sanak keluarga.
Memang situasi tidak ideal ini membuat orang tua dan sanak kerabat jadi repot saat harus memerankan peran sebagai guru. Akan tetapi, ada pula sisi positifnya. Yang tadinya gaptek jadi terpaksa belajar soal pembelajaran jarak jauh. Keluarga yang tadinya tak ada waktu banyak untuk berkumpul kini seharian bisa memperkuat kedekatan melalui belajar bersama dan aneka kegiatan lainnya.
Jauh sebelum pandemi, telah ada krisis bacaan bermutu bagi anak Indonesia. Apalagi bacaan yang bisa dipahami anak-anak di pelosok Nusantara, yang belum tentu sudah mahir berbahasa Indonesia.Â
Krisis bacaan bermutu juga diakibatkan mahalnya harga buku dan sulitnya mendatangi perpustakaan yang sebagian besar hanya ada di perkotaan.
Let's Read Asia
Syukurlah, ada sejumlah kalangan yang berusaha menawarkan lilin di tengah kegelapan krisis bacaan bermutu bagi anak. Let's Read Asia adalah salah satunya.
Let's Read Asia dikelola oleh Asia Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang ingin mengembangkan budaya literasi di Asia. Let's Read Asia membangun jejaring komunitas lokal untuk menyediakan perpustakaan digital buku anak-anak berbahasa lokal.Â
Untuk itu, Let's Read Asia mengajak masyarakat untuk menjadi kontributor naskah, ilustrasi, dan terjemahan buku dalam aneka bahasa nasional dan daerah di Asia.Â
Laman ini (sila klik) menyediakan pula buku anak berbahasa Indonesia dan daerah secara gratis! Ada beberapa bahasa daerah: Bali, Sunda, Jawa, Minangkabau, dan Tetun.
Keunggulan buku-buku ini adalah bahwa buku-buku ini telah dipilah berdasarkan tingkat kesulitan bacaan sesuai usia dan pendidikan anak. Selain itu, topik koleksinya mencakup aneka budaya negara-negara di Asia, misalnya Kamboja, Nepal, Filipina, dan Myanmar.
Selain itu, koleksi buku digital ini bisa dibaca di gawai dan atau dicetak dahulu. Bisa juga buka aplikasi android ini.
