Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memori Hari Buruh: Jadi Tukang Sapu Ganteng di Pabrik Karung

1 Mei 2020   05:33 Diperbarui: 1 Mei 2020   05:36 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
HARI BURUH. Sejumlah buruh melakukan aksi unjuk rasa di DPRD Provinsi DI Yogyakarta, Selasa (1/5/2012). Dalam aksi ratusan buruh tersebut dalam rangka memperingati hari buruh dan menuntut untuk peningkatan kesejahteraaan bagi kaum buruh. (Tribun Jogja/Hasan Sakri Ghozali )

Penghasilan Tambahan

Sembari makan, Pak Bejo dan bawahannya berkisah tentang suka-duka jadi buruh. 

"Gaji saya ya kasarannya hanya cukup untuk makan. Untuk bayar sekolah anak sudah berat," tutur Pak Bejo.

"Untungnya, istri saya buka warung di rumah. Lumayan buat tambah-tambah," lanjutnya sambil mengisap rokok murah.

"Lalu, kalau tidak punya usaha lain, gimana dapat penghasilan tambahan, Pak?" tanya saya.

Sejenak Pak Bejo celingak-celinguk kanan-kiri, lalu berbisik, "Buruh perempuan ada yang 'jualan badan', Mas..."

Saya baru ingat, di kota S ini memang ada sejumlah lokasi pelacuran. "Mas, bukan cuma di pelacuran. Ada juga yang di rumah atau kost. Tinggal dijemput atau didatangi saja," terang Pak Bejo.

Mendengar penuturan ini, saya terdiam. Betapa kerasnya hidup bagi kaum buruh. Terngiang lagu Kupu-Kupu Malam yang diciptakan dan dipopulerkan Titiek Puspa: 

"Ini hidup wanita si kupu kupu malam/Bekerja bertaruh seluruh jiwa raga ...
Dosakah yang dia kerjakan/Sucikah mereka yang datang ...

Oh apa yang terjadi terjadilah/Yang dia tahu Tuhan penyayang umatnya
Oh apa yang terjadi terjadilah/Yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa"

Kisah ini saya akhiri dengan sebuah harapan, imbauan, dan doa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun