Zahra bersyukur atas dukungan ayah dan ibunya. Kedua orang tuanya rajin memberikan suntikan semangat pada Zahra agar ia serius menekuni sepak bola.Â
Juara Bersama Tim Laki-laki dan Deretan Prestasi Lainnya
Zahra yang sempat diejek pemain laki-laki justru meraih gelar juara di Norwegia bersama tim Sekolah Sepak Bola ASIOP Apacinti yang diperkuat pemain laki-laki hingga usia 15 tahun. Ya, Zahra adalah satu-satunya pemain perempuan di tim tersebut. Unik, bukan?
Prestasi Zahra terus bertambah seiring perjalanan waktu. Zahra memang beranjak dari futsal. Ketika memperkuat klub Ngapak FC, Zahra merebut prestai sebagai pencetak gol terbanyak kategori putri. Ia menceploskan 3 gol di ajang Liga Futsal Nusantara 2016 regional DKI Jakarta.
Andalan Persija dan Timnas Putri
Zahra yang memang piawai menggocek si kulit bundar lantas menjelma menjadi (gelandang dan) penyerang andalan Persija dan Timnas Putri Indonesia.
Tercatat, ia telah 15 kali memperkuat Timnas serta telah menceploskan 3 gol. Pada perhelatan Asian Games 2018, dara asli Jakarta ini mencetak dua gol. Suatu rekor yang istimewa bagi pemain yang masih berumur 19 tahun.
Impian ke Eropa
Zahra mendapat inspirasi bermain bola dari sejumlah pemain idola. Salah satunya adalah Egy Maulana Vikri yang kini merumput di Liga Polandia.
Selain Egy, pemain yang jadi idola Zahra adalah Neymar Jr, James Rodriguez, dan pesepakbola putri AS bernama Alex Morgan.