Beberapa waktu lalu akun Kompasiana Ruang Berbagi ini telah menyajikan artikel bertajuk Misteri Seminar di Bogor, Klaster Maut Corona yang Sebabkan Kegawatan. Artikel itu mendapat cukup banyak tayangan karena aktualitasnya.Â
Belakangan misteri klaster seminar di Bogor mulai perlahan terkuak. Berita-berita yang tersedia di media massa memang sangat samar sehingga artikel pertama Ruang Berbagi mengenai klaster Seminar di Bogor ini mengandaikan bahwa seminarnya hanya satu.Â
Ternyata, klaster Seminar di Bogor mencakup dua seminar di dua tempat berbeda. Minimnya informasi dari pejabat membuat siapa pun kesulitan memahami dua seminar itu soal apa, di mana, berapa peserta, siapa panitianya, dan berapa pasien atau suspect corona yang berasal dari 2 klaster itu.
Karena minimnya informasi rinci, kini masih sulit menentukan pasien positif corona klaster Seminar di Bogor mengikuti seminar yang mana. Yang jelas ada dua seminar yang sama-sama diselenggarakan pada akhir Februari lalu.
1. Seminar bisnis syariah di suatu hotel di Kecamatan Babakan Madang atau Sentul yang dilaksanakan pada 25-28 Februari. Pesertanya berasal dari aneka daerah. Jumlah peserta belum diketahui, namun diperkirakan 200 orang. Tema seminar ini adalah Masyarakat Tanpa Riba (MTA) atau masyarakat antiriba.Â
Hotel lokasi seminar MTA (D******* P***) ini hanya memiliki 112 kamar padahal peserta sekitar 200 orang. Mungkin ada yang menginap di luar hotel itu atau berasal dari Bogor sehingga tidak menginap di hotel itu.Â
Seorang peserta seminar ini, yang berasal dari Solo, Jawa Tengah belakangan dinyatakan positif virus corona dan tutup usia pada Rabu (10/3). Dikutip dari kumparan, setidaknya 8 peserta seminar ini positif corona. Mereka berasal dari aneka daerah, termasuk DIY, Solo, dan Kalimantan Timur (Samarinda dan Balikpapan).
Panitia sulit dihubungi karena telah pindah kantor. Semua nomor kontak yang tersedia tidak menjawab, demikian berita kompas.com.
Sementara sebuah media online berhasil menghubungi salah satu nomor, namun pria yang menjawab telepon itu malah mempertanyakan validitas data adanya peserta seminar yang positif corona.
2. Sidang Sinode Tahunan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) pada 26-29 Februari 2020 di sebuah hotel di Sentul, Bogor (Hotel A****). Dalam surat edaran resmi yang dirilis 13 Maret, dikatakan bahwa sebagian peserta mengalami "kelemahan tubuh" atau sakit setelah pulang dari acara tersebut. Pesertanya 685 orang dari 26 provinsi.
Diduga kuat, (sebagian) peserta seminar di Bogor ini telah membawa virus Corona ke rumah dan lingkungan masing-masing. Dua orang peserta seminar ini (dua pendeta) positif corona dan kemudian wafat.