Hal ini menunjukkan, Indonesia kemungkinan sudah 2 kali disinggahi pasien COVID-19. Ini belum termasuk WN Selandia Baru yang jelas positif corona dan transit di Bali.
Tanggapan KemenkesÂ
Terkait pasien WN Tiongkok, pejabat Kemenkes dan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Denpasar menyatakan, si pasien tak bisa dipastikan tertular virus corona di Bali. Si pasien pulang dari Bali tanggal 28 Januari dan baru memunculkan gejala corona pada 5 Februari. Kemungkinan, si WN Tiongkok itu terjangkit corona di China.
Sementara itu, Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kementerian Kesehatan, Busroni saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/2/2020) mengatakan, belum tentu turis Jepang itu terjangkit COVID-19 di Bali. Bisa jadi sang pasien terjangkit corona saat di Shanghai. Karena itu, perlu diteliti dahulu riwayat perjalanannya.
Achmad Yurianto, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan sempat mengatakan bahwa si pria ini terkena SARS CoV-2, bukan COVID-19. Padahal, sejatinya WHO menyebut COVID-19 sebagai penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2. Jadi, virus SARS CoV-2 adalah penyebab COVID-19.Â
Peringatan WHO
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan,tak ada satu pun negara bisa merasa aman dari ancaman wabah COVID-19. Terbaru, wabah corona ini menunjukkan peningkatan jumlah korban terinfeksi di Korea Selatan, Italia, dan Iran. Sejumlah pejabat tinggi Iran bahkan terjangkit corona.
Indonesia perlu terus waspada
Indonesia perlu terus mewaspadai wabah corona. Kita bersyukur, sejauh ini menurut pemerintah belum ada kasus positif corona COVID-19 di Indonesia. Memang benar, ada satu WNI positif corona (telah sembuh) di Singapura, 9 WNI positif corona  di Jepang, dan 1 WNI di Taiwan.Â
Saat ini 180 WNI kru kapal pesiar World Dream sedang menjalani masa observasi di wilayah Kepulauan Seribu. Sebelumnya, ratusan WNI dari Wuhan telah dipulangkan ke rumah setelah masa observasi di Natuna.
Pemerintah memang mewaspadai daerah-daerah yang menjadi pintu masuk kedatangan WNA agar tak jadi pintu masuk corona. Pejabat Kemenkes menyatakan, enam kota yang jadi perhatian khusus adalah Medan, Jakarta, Batam, Surabaya, Bali dan Manado. Ini terkait adanya pelabuhan dan bandara internasional di kota-kota tersebut.
Pada hemat penulis, pemerintah perlu mempertimbangkan pengetatan pengawasan kesehatan terhadap WNA dan WNI yang baru saja berkunjung ke negara-negara yang telah melaporkan kasus positif corona. Termasuk Iran, negara yang baru saja dikunjungi WN Selandia Baru yang positif corona.Â