Mas dan Mbak Admin Kompasiana baru-baru ini menghebohkan dunia. Sebuah pertanyaan yang lebih dahsyat tinimbang banjir dan longsor berhasil mengguncangkan dunia perkompasianaan.
"Apa pendapat dan masukan Anda terkait K-Rewards di tahun 2020? Silakan, kami butuh keributan di kolom komentar".
Para bala Kurawa .. eh Kompasianer pun menjawab tantangan itu dengan amunisi bak ahli tata kata. Ada kubu pro Rewards dan ada pula yang anti. Semua dengan argumentasi ala warganet yang maha ambyar.Â
Saya bayangkan, tak mudah jadi mimin Kompasiana yang kudu memuaskan segenap rakyat yang haus wadah corat-coret dan juga haus Rewards.Â
Omong-omong, tulisan ini tidak ingin membahas soal mekanisme Rewards yang sulit memuaskan setiap orang. Toh K sudah menjawab dalam unggahan terbaru (7 Januari).
Jadi maksud tulisan ngawur ini apa?
Saya juga tidak tahu apa maksud tulisan ngawur ini. Sahaya sekadar bermimpi, seandainya ada artikel terbaik bulan ini, Kompasiana akan makin "ribut".
Ribut karena masing-masing Kompasianer akan berusaha mengejar bukan hanya Rewards rutin, tapi juga kusala sebagai penulis artikel terbaik bulan ini di Kompasiana.
Saat artikel dipilih jadi Artikel Utama atau HL saja kepala sudah membesar sebesar perut yang melar (eh..), apalagi jika dinobatkan jadi "best article of the month" oleh Kompasiana.Â
Saya andaikan, segenap jelata Kompasiana akan mengusahakan semaksimal dan seoptimal mungkin agar artikel yang ia anggit dapat meraih predikat artikel terbaik sejagat. Setidaknya dalam satu bulan.Â
Kemungkinan Mekanisme