Saat seorang narsis mulai mengatakan kebohongan atau menutupi kesalahan, kita dapat berkata,"Benarkah, bisakah Anda membuktikannya?" Pertanyaan ini setidaknya menyadarkan pribadi narsistik bahwa ia perlu mengatakan sesuatu dengan bukti yang jelas.Â
3. "Anda hebat, tapi juga orang lain"
Baik secara implisit atau eksplisit, pribadi narsistik benar-benar termotivasi untuk menunjukkan bahwa mereka di atas yang lain. Mereka berusaha keras membuat orang menyadari bahwa diri mereka lebih pandai dan lebih terampil.
Sangat perlu kita mengingatkan mereka. Tidak apa-apa bagi manusia untuk menjadi hebat dalam beberapa hal dan tidak terlalu hebat dalam hal lain. Katakanlah, "Anda memang hebat di bidang ini, tapi orang lain juga ada yang hebat di bidang ini atau bidang lain."
4. Kembalikan Topik Percakapan
Pribadi narsistik pandai mengalihkan pembicaraan saat menyadari bahwa mereka salah. Jika Anda kebetulan terlibat dalam percakapan yang coba dialihkan ini, cobalha mengembalikan topik percakapan ke jalurnya.Â
Tujuannya agar si orang narsis menyadari bahwa lawan bicaranya ingin ia jujur mengenai kesalahannya.Â
Wasana Kata
Jika Anda sendiri merasa sulit meminta maaf, cobalah bercermin diri dengan jujur: apakah aku terlalu memupuk citra diri berlebihan dan tak mau mengakui kesalahanku?Â
Penanganan narsisme sebaiknya segera dilakukan sebelum narsisme makin menjadi-jadi. Â Jika Anda memiliki anggota keluarga, pasangan, atau teman dengan sifat ini, bantu mereka memahami dampak dari tindakan mereka.Â
Tak ada salhnya dengan lembut mengajak mereka untuk mendapatkan bantuan terapi. Berkonsultasi dari hati ke hati dengan psikolog atau pemuka agama atau seorang yang "dituakan" dapat membantu seorang narsistik untuk menyadari sifat buruknya dan mengubahnya ke arah yang lebih baik.Â