Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pernah Berkunjung ke Saudara-Saudari yang Dipasung?

9 Oktober 2019   06:40 Diperbarui: 9 Oktober 2019   07:56 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 2017, seorang anak berusia 8 tahun asal Desa Pangulah Utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dipasung oleh keluarganya. Orangtua kesal karena anak itu sering merusak barang orang lain. Si anak dengan gangguan jiwa dipasung dengan cara diikat menggunakan rantai besi pada bagian tangan dan kakinya.

Hingga Maret 2019, seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun masih dipasung kedua orangtuanya di dalam kamar usang, di Kampung Setu, RT 16/14, Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan. Setelah viral, barulah DInas Sosial bergerak. Si bocah kini sudah mendapatkan perawatan yang ia perlukan.

Mari Peduli pada Mereka yang Dipasung

Seperti kisah yang saya alami, pengalaman perjumpaan dengan saudara-saudari yang dipasung selalu memanggil hati nurani kita untuk peduli.

Saat ini zaman sudah lebih maju daripada situasi saya sepuluh tahun lalu di pedalaman Kalimantan. Meski demikian, toh masih banyak saudara-saudari kita yang hidup dalam pasungan, umumnya di pelosok desa dan pedalaman. 

Saat ini, berkat kemajuan teknologi, kabar bahwa ada pasien gangguan jiwa yang dipasung bisa lebih cepat disampaikan pada para pemangku kepentingan, utamanya Dinas Sosial dan instasi pemerintah terkait. Jika Anda mengetahui kasus pemasungan, segeralah hubungi instansi terkait.

Selain itu, kini lebih mudah menggalang donasi baik secara daring maupun luring bagi saudara-saudari kita yang dipasung. Lebih dari separuh warga Indonesia dapat mengakses perangkat telepon (seluler) dan internet. Alih-alih sibuk bergawai tanpa guna, galanglah pengumpulan donasi bagi saudara-saudari kita yang dipasung.

Jika rezeki belum ada, ada cara lain yang amat mudah dan bisa segera Anda lakukan. Sebarkanlah informasi dan ajakan untuk peduli pada mereka yang dipasung melalui tulisan dan unggahan di medsos. Tulisan bersahaja ini adalah cara saya untuk menyebarkan edukasi mengenai keprihatinan sosial ini pada masyarakat luas. 

Setidaknya, saya bisa sedikit melepaskan diri dari rasa bersalah karena di masa lalu saya tak mampu berbuat lebih untuk saudari-saudari yang dipasung, selain hanya berkunjung....

Sila berbagi informasi dan pengalaman mengenai gejala menyedihkan ini di kolom komentar.

Rujukan: 1 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun