Hari pertama di bulan Oktober rupanya membawa kebahagiaan bagi penulis pemula seperti saya. Tulisan rubrik Bahasa bertajuk "Boneka (Bukan) dari India" yang saya kirim tiga minggu lalu akhirnya dimuat Kompas cetak 1 Oktober 2019.
Ditolak Berkali-kali sampai Tak Sakit Hati
Seingat saya, sudah beberapa kali tulisan saya dikembalikan oleh Redaksi Kompas. Semua artikel yang saya kirim adalah artikel opini. Ada beberapa alasan penolakan Kompas atas tulisan-tulisan saya sebelumnya.Â
Pertama, tema sudah banyak diulas penulis-penulis lain atau sudah tidak hangat lagi.
Kedua, tidak ada tempat. Alasan kedua ini amat bisa kita pahami karena memang persaingan untuk menembus Kompas amat ketat, tak sebanding dengan kemampuan Kompas menyediakan ruang untuk semua artikel yang sebenarnya mutunya unggul.
Saya salin-potong surat dari Kompas:
"Kami memberitahukan bahwa pada tanggal NN Redaksi Kompas telah menerima Artikel Anda berjudul "NN". Terima kasih atas partisipasi dan kepercayaan yang Anda berikan kepada Kompas.
Setelah membaca dan mempelajari substansi yang diuraikan di dalamnya, akhirnya kami menilai ARTIKEL tersebut tidak dapat dimuat di harian Kompas. Pertimbangan kami,
√ sudah banyak diulas di media
Harapan kami, Anda masih bersedia menulis lagi untuk melayani masyarakat melalui Kompas, dengan topik atau tema tulisan yang aktual dan relevan dengan persoalan dalam masyarakat, disajikan secara lebih menarik.
Untuk kelengkapan administrasi, bila mengirimkan tulisan mohon disertakan pas foto (Abaikan bila sudah pernah kirim). Terima kasih."
 -------