Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

7 Cara Puasa Plastik Sekali Pakai

20 Februari 2019   04:45 Diperbarui: 21 Februari 2019   20:58 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cnn.com/AFP/gettyimages

Kompasianer Pak Tjiptadinata pernah mengatakan bahwa sebuah supermarket di luar negeri menyediakan kardus alih-alih plastik bagi pembeli. Para pemilik usaha bisa meniru ide brilian ini. Kita sebagai konsumen juga bisa menggunakan kardus kertas yang relatif lebih ramah lingkungan daripada plastik sekali pakai. Kalau belanja dengan mobil, misalnya, bisa juga kan menaruh belanjaan di dalam kardus alih-alih plastik? 

3. Tolaklah sedotan plastik

Kompasianer Ya Yat pernah mengisahkan betapa sedihnya ia melihat banyak warung pinggir jalan yang secara masif menggunakan sedotan plastik. Mengutip artikelnya ini (Gunakan Sedotan Plastik Tanpa Terkendali, Warung Pinggir Jalan Perlu Diedukasi), Indonesia adalah negara yang mengonsumsi lebih dari 93 juta sedotan plastik setiap harinya. Sementara di dunia ada 500 juta sedotan plastik yang dibuang oleh masyarakat setiap harinya. Menurut organisasi kebersihan, sedotan plastik adalah adalah 1 dari 10 sampah plastik yang paling banyak berada di lautan.

Lalu solusinya? Bisa memakai sedotan stainless steel yang bisa digunakan berkali-kali. Lebih sederhana lagi, minum langsung dari gelas jika memungkinkan. Selalu pesan pada pelayan restoran atau warung makan untuk tidak menaruh sedotan di gelas Anda.

4. Belilah mainan kayu dan bahan ramah lingkungan

Untuk buah hati dan diri sendiri, belilah mainan dari kayu atau dari bahan ramah lingkungan seperti kain. Pikir ribuan kali sebelum membeli mainan dari plastik yang sukar didaur ulang. Mainan ramah lingkungan juga jadi kesempatan bagi orang tua untuk mendidik anak-anak akan bahaya sampah plastik. Sekali mendayung, dua pulau terlampaui.

5. Bawalah dan pakailah botol minum ramah lingkungan

Berhentilah membeli air minum dalam botol plastik yang tak ramah lingkungan. Kalau terpaksa, barulah beli. Kalau tidak, bawalah dan pakailah tumbler atau botol minum ramah lingkungan, misalnya yang terbuat dari alumunium atau kaca.

O ya, di tahun 2015 saja, total penggunaan botol minuman siap saji di Indonesia adalah 25.243 juta/liter. Total ini termasuk dari botol-botol minuman plastik untuk kemasan minuman teh, karbonasi, air mineral, dan lainnya. Pertumbuhan ini terus meningkat cukup signifikan setiap tahun. (Asosiasi Industri Minuman Ringan, 2015)

Studi Pacific Institute menyebutkan, air mineral kemasan punya andil dalam produksi gas rumah kaca. Studi ini menunjukkan korelasi antara konsumsi energi dan produksi air mineral kemasan. Produksi 1 liter air mineral kemasan (lengkap dengan proses produksi air dan pengemasan) membutuhkan energi sebesar 3.4 mega-joules. Maka, energi yang dikeluarkan oleh Indonesia di tahun 2007 untuk produksi air mineral dapat mencapai 27 miliar mega-joules. (www.rujak.org)

Kalau Anda ingin membeli botol stainless ataupun plastik, carilah yang bertanda BPA-Free. Bisphenol A (BPA) merupakan bahan kimia kontroversial yang dapat ditemukan pada lapisan kaleng makanan, botol air tertentu dan masih banyak lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun