Mohon tunggu...
Bobby Andhika
Bobby Andhika Mohon Tunggu... -

Profesional bisnis perkapalan, pecinta sejarah dan pemerhati masalah sosial. Pernah menduduki jabatan CEO di beberapa perusahaan perkapalan nasional dan internasional. Sekarang tinggal di Singapura.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bang Adian, Jangan Buang Energi, Nggak Usah Mendebat Hal Yang Sudah Pasti

8 November 2014   19:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:18 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bang, saya nggak kenal Abang, nama Abang pun baru saya dengar dan menarik perhatian waktu lihat acara Mata Najwa saat kampanye pilpres yang lalu. Saya suka gaya Abang yang santai tetapi mengeluarkan argumen tajam, membuat Bang Yani sang politikus kawakanterlihat seperti baru belajar berdebat.

Dengan terpilihnya Jokowi sebagai Presiden, saya berharap pikiran dan lidah tajam Bang Adian akan banyak disibukkan untuk mendukung program-program “out of the box” Sang Presiden dengan latar belakang pengusaha, yang memang harus selalu berfikir cepat dan kreatif untuk melakukan terobosan.

Tetapi kalau belum-belum Bang Adian sudah kehabisan waktu dan tenaga berdebat soal bedanya leyeh-leyeh dan ketiduran entah karena bosan, kelelahan atau ke-enakan, kapan Bang Adian bisa berkonsentrasi membela “kartu-kartu andalan” Pak Presiden? Apa mungkin argumen Bang Adian akan didengar pada saat kebijakan Pak Presiden soal penghapusan subsidi BBM itu yang terbaik buat bangsa dan negara?

Saya yang light sleeper pun tahu foto Abang itu foto orang yang sedang tidur, ocehan Abang itu sama saja dengan kalau saya ngotot kalau saya lebih ganteng dari Brad Pitt, isteri saya pun tidak akan percaya dan anak-anak saya akan tertawa.

Akan lebih cerdas dan tajam seperti karakter Bang Adian yang terlihat waktu debat di Mata Najwa dulu, kalau Bang Adian mengaku tertidur karena terlalu lelah pada rapat-rapat malam sebelumnya, meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya.

Kenapa Bang Adian harus terbawa arus para politisi Senayan? sibuk berdebat mencari alasan atas suatu kesalahan dan kebodohan yang sudah pasti. Merasa gagah di layar televisi, beradu omongan sambil ditonton ratusan juta rakyat yang mengerutkan dahi, mengelus dada menyesal, kok ya bisa aku milih politisi seperti ini.

Bang Adian sudah digaji rakyat sekarang, sudah tidak ada waktu lagi untuk mendebat hal-hal yang sudah pasti, api itu panas, es itu dingin, 1 purnama di New York itu sama dengan 1 purnama di Jakarta, Dian Sastro sudah jadi isteri Indraguna Sutowo ….

Sekarang waktunya kerja-kerja-kerja untuk tujuan yang sudah pasti…..

Salam revolusi mental Bang! Have a beautiful weekend for everybody…..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun