Bila anda Anti-Nuklir, ada 2 hal yang saya tahu tentang anda :
- Anda ingin membangun Energi Terbarukan sebesar-besarnya. Mamaksimalkan potensi energi terbarukan di Indonesia... tentunya tanpa Nuklir !!
- Anda pastinya Anti-Batubara juga. Karena bila anda pro-batubara maka tidak akan sejalan dengan point 1.
Saya rasa anda setuju dengan  apa yang saya sampaikan di atas tanpa perdebatan. -- yang saya akan perlihatkan dalam tulisan ini adalah bahwa bila anda anti-nuklir sesungguhnya anda pro-batubara.Â
Target Dunia
Tentunya target yang anda juga kejar adalah yang di sebut decarbonizing global economy by 2100 [1], artinya pada tahun 2100 seluruh pembangkit listrik di dunia sudah tidak lagi memakai fossil fuel atau tidak mengeluarkan emisi dengan 100% energi bersih termasuk transportasi  sesuai dengan target rapat G7 pada tahun 2015 – sebuah target yang ambisius tapi banyak yang meragukan bagaimana mencapai ini tanpa Nuklir tapi semua negara sudah berkomitmen untuk mencapainya. Â
At this year’s 41st G7 Summit, held in Germany, the Group of Seven (U.S., U.K., Canada, France, Germany, Italy and Japan) and the E.U. leaders agreed to decarbonize the global economy by 2100.
Nah marilah kita lihat apakah Indonesia dapat mencapai target tersebut ?
Pertama, kita lihat berapa sih potensi energy terbarukan Indonesia. Banyak sekali sumber tapi mari kita pakai sumber pemerintah, yaitu yang di terbitkan oleh Pusat Data dan Informasi Energi ESDM Â [2].
Menurut dokumen tersebut total potensi energi terbarukan Indonesia adalah 153,998 MW dengan rincian sebagai berikut  :
Geothermal       29,164 MW     Â
Hydro           75,000 MW
Biomass          49,810 MW
Solar              22.45 MW