Memasuki era modern ini, semakin beraneka ragam makanan yang kita konsumsi. Mulai dari makanan yang berminyak seperti gorengan, hingga makanan siap saji atau junk food.Â
Namun, apakah Anda yakin makanan tersebut baik untuk kesehatan pencernaan Anda? Kesehatan pencernaan terutama usus besar atau kolon harus selalu kita perhatikan karena usus merupakan salah satu sumber terbesar asal munculnya penyakit. Untuk menjaga usus besar kita tetap sehat kita dapat mengonsumsi prebiotik sebagai makanan bagi bakteri baik dalam usus besar kita. Salah satu prebiotik yang dapat kita konsumsi yaitu inulin. Apakah inulin itu? Simak dulu penjelasannya ya netizen.
Inulin merupakan polimer alami kelompok karbohidrat. Sifat fungsional inulin sebagai serat makanan dapat larut (soluble dietary fiber) sangat bermanfaat bagi pencernaan dan kesehatan tubuh (Sardesai 2003). Inulin larut dalam air dan tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pada sistem pencernaan, oleh karena itu inulin dapat bertahan strukturnya sampai di usus besar. Di usus besar inilah inulin akan menjadi makanan bagi bakteri baik.
Menurut Pompei dkk. (2008) inulin di usus besar dapat meningkatkan pertumbuhan bagi bakteri mikroflora seperti Bifidobacterium adolesentis, Lactobacillus rhamnosus, dan Lactobacillus reuteri. Pertumbuhan dari bakteri baik tersebut dapat menghambat pertumbuhan E.coli dan Clostridia yang merupakan jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pencernaan.Â
Selain itu, bakteri baik dalam usus besar dapat meningkatkan kekebalan tubuh, merangsang penyerapan mineral, dan juga menghasilkan asam laktat yang dapat menekan pertumbuhan bakteri patogen. Jadi, secara tidak langsung dengan mengonsumsi inulin dapat menyehatkan usus besar kita.
Dari mana kita bisa mendapatkan inulin? Di alam inulin dapat ditemukan pada umbi tanaman dahlia, umbi jerusalem artichoke, dan akar chicory dalam jumlah yang cukup besar. Kandungan inulin dalam umbi dahlia sekitar 60 %(Rahayuningsih, M. & R. Purnawati 1993). Inulin juga bisa kita dapatkan dari buah pisang, bawang merah, bawang putih, dan daun bawang. Jadi  jangan malas makan buah dan sayur ya netizen. Makan junk food, gorengan, rendang, dan mi instan boleh, asal jangan lupa diimbangi dengan makan sayur dan buah. Semoga bermanfaat.  Â
Pompei, A.,L.Cordisco, S. Raimondi, A. Amaretti, dan U.M. Pagnoni.2008. In vitro comparation of the prebiotic effect of two inulin-type fruktans. Aerobe 14: 280-286.
Rahayuningsih, M. & R. Purnawati. 1993. Perbaikan Konversi Mikrobial Inulin Menjadi Fruktosa. didalamSusdiana, Y. 1997. Ekstraksi dan Karakterisasi Inulin dari Umbi Dahlia (Dahlia pinnata Cav). Skripsi, unpublished. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Sardesai, V.M. 2003 . Introduction to Clinical Nutrition. Ed ke-2.USA. Marcel Dekker, Inc.
Penulis
Septian Mega Prasetyo dan Dwi Yuni Setiyawan