[caption id="attachment_383417" align="aligncenter" width="567" caption="Kegiatan Penyuluhan Tatap Muka kepada Keluarga di Kelurahan Batang Terap, Kecamatan Perbaungan, Selasa (12/5/2015)"][/caption]
Jajanan yang tak sehat membuat para orang tua resah dengan kondisi anak-anaknya di sekolah. Apalagi kini para sindikat Narkoba semakin canggih dalam menggunakan modus baru termasuk memasukkan Narkoba ke dalam jajanan pelajar.
Fakta ini terungkap ketika Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Serdang Bedagai menggelar kegiatan Penyuluhan Tatap Muka kepada Keluarga di Kelurahan Batang Terap, Kecamatan Perbaungan, Selasa (12/5/2015). Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan BNNK Sergai dalam mendukung Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba.
Sebanyak 30 peserta mewakili kelompok maupun organisasi kemasyarakatan di Batang Terap ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Acara ini dihadiri oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Jatner Sinambela M.Si mewakili Kepala BNNK Serdang Bedagai L.M. Sihombing S.H, M.H dan Lurah Batang Terap, Erfin Fakhrurrazi S.STP.
Asriwati, salah seorang peserta dalam sesi diskusi mengatakan dirinya khawatir anaknya menjadi korban penyalahgunaan Narkoba dari jajanan yang mungkin diselundupkan oleh para sindikat di sekolah. “Bagaimana caranya agar anak-anak kami tidak terjebak membeli jajanan yang telah dicampur dengan Narkoba?” tanya dia.
Menurut penyuluh BNN Kab. Serdang Bedagai, Esdras Idi Alfero Ginting S.Sos yang tampil sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut, para orang tua memang harus mengawasi jajanan anak-anak mereka di sekolah. Jajanan tak sehat saat ini banyak beredar di sekolah mulai dari yang dicampur dengan narkoba, pengawet, pewarna maupun penyedap.
Solusinya menurut Esdras adalah orang tua sebaiknya tidak mengizinkan anak-anak jajan sembarangan di sekolah. Sebagai gantinya, orang tua perlu menyiapkan bekal atau ransum yang nantinya bisa dikonsumsi oleh anaknya di sekolah. Selain menghindarkan si anak dari jajanan yang mengandung Narkoba, bekal dari rumah jauh lebih terjamin karena higenis.
Selain itu, menurut dia, penyebab lain pelajar jatuh ke dalam jebakan Narkoba adalah karena gagal mengatakan tidak ketika diajak oleh rekan-rekannya yang lain. Apalagi jika yang bersangkutan sehari-harinya memiliki uang jajan yang berlebih saat bersekolah. “Karena itu para orang tua hendaknya tidak memberikan uang jajan berlebih kepada anak-anak karena bisa saja uang tersebut dipakai untuk membeli Narkoba,” ungkapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H