Mohon tunggu...
Billy Nabawi
Billy Nabawi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bencana Kelaparan

3 September 2017   12:59 Diperbarui: 3 September 2017   13:30 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manusia memiliki kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, salah satu kebutuhan manusia adalah makan. Manusia membutuhkan makanan untuk beraktivitas. Tanpa makanan manusia tidak dapat beraktivitas dengan baik. Karena itu, bencana kelaparan adalah salah satu musuh bagi umat manusia. Kelaparan itu sendiri adalah kondisi dimana manusia membutuhkan makanan agar tetap hidup.

Contoh dari bencana kelaparan yang bisa kita lihat pada saat ini adalah di sebagian besar negara di Afrika. Disana makanan dan minuman sangatlah langka. Makanan bergizi dan air bersih bukanlah barang yang murah. Mengingat di benua Afrika bukanlah benua yang subur akan tanahnya, iklim disana tidaklah sama seperti di Indonesia. Di benua itu tanah sangatlah kering dan tandus higga susah untuk menanam sesuatu. Curah hujan yang rendah pun memperparah keadaan dengan mulai mengeringnya beberapa sungai disana. Orang-orang disana juga banyak yang miskin. Beberapa faktor tersebutlah yang menyebabkan bencana kelaparan yang berkepanjangan di afrika.

Kelaparan juga dapat menyebabkan beberapa dampak negatif bagi manusia. Dampak yang pertama adalah soal kesehatan, kesehatan manusia bisa dijaga dengan olahraga dan pola makan yang sesuai. Jika manusia kekurangan makanan atau gizi yang buruk manusia dengan mudah terkena penyakit dan yang paling buruk adalah kematian. Dampak yang kedua adalah kriminalitas, manusia akan menghalalkan segala cara agar bisa mendapat makanan untuknya dan bertahan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun