Mohon tunggu...
Billy Nabawi
Billy Nabawi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen

27 Februari 2017   17:17 Diperbarui: 27 Februari 2017   17:21 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tokoh:

  • Bella Jevani (Bella)
  • Diana Margaretha (Diana)
  • Rizky Yuandra (Rizky)

Watak:

  • Bella: Setia kawan (“Oh, Tuhan, Saat diana berkata begitu, hati ini begitu sakit, tapi lebih baik aku mengalah demi seorang sahabat” batin ku)
  • Diana: Pendendam (“Haii, bella, kaya nya kamu udah mulai dekat ya sama rizky, udah jadian ya” ucap diana tersenyum sinis sambil mengambil sebilah pisau)
  • Rizky: Baik hati

Latar:

  • Tempat: Sekolah (Lonceng masuk pun berbunyi, aku segera masuk ke kelas biologi, dan segera duduk ke tempatku)
  • Suasana:
  • Waktu: Petang (Hari Mulai beranjak petang, Kala itu mentari telah tenggelam di sebelah barat)

Alur:

  • Mundur: Inilah Kisah Hidupku, Yang Selalu kujadikan pengalaman yang takkan kulupakan.

Sudut Pandang:

  • Orang pertama pelaku utama : Bella Jevani itulah namaku

Amanat:

                Di hidup ini kita pasti akan menjumpai hal yang sering disebut cinta. Cinta memang sangatlah indah, tetapi tidak semua kisah cinta berjalan seperti yang kita impikan. Kita pasti akan merasakan pahitnya sakit hati melihat orang yang kita dambakan bahagia bersama orang lain. Tetapi walau begitu kita tidak boleh menghalalkan segala cara untuk mendapatkan orang yang kita impikan. Bersaing itu perlu tapi harus dengan cara yang sehat. Jangan mencoba untuk jatuh cinta bila tidak ingin merasakan pahitnya sakit hati.

http://cerpenmu.com/cerpen-cinta/cinta-sejati-7.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun