H. Muhammad Sulhan Fauzi, SE. MM di tengah-tengah masyarakat Purbalingga lebih dikenal akrab dengan sapaan Mas Oji. Sebutan ini didasarkan dari latar belakang faktor sejarah karena beliau merupakan salah satu dari sebelas putra dan putri seorang ulama karismatik Purbalingga, yaitu Al-marhum Al-magfurlah KH. MA Djuweni dengan ibu Nyai Hj. Fatimah Djuweni.
Tokoh figur masyarakat Purbalingga yang kala hidupnya sering sekali memberikan hikmah-hikmah nasehat keagamaan kepada masyarakat di berbagai majlis ta’lim dan forum-forum keagamaan kemasyarakatan, juga seorang tokoh yang tidak pernah kenal lelah dalam mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk perjuangan sosial-kemasyarakatan di Purbalingga.
Berangkat dari kebiasaan ayahnya yang memiliki sikap kasih sayang kepada masyarakat, Mas Oji terispirasi melanjutkan estafet pengabdian ayahnya dengan merelakan waktu dan pikirannya untuk masuk dalam bursa Calon Bupati Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah untuk periode 2021-2026.
Karena bagi beliau pengabdian adalah sebuah sunnatullah yang wajib dilaksanakan oleh setiap hamba dan juga sebagai jembatan ibadah yang hakiki, karena Allah hanya melihat bagaimana proses perjuangan seorang hamba, hasil hanyalah sebatas hadiah, sehingga muara harapan yang sangat di tunggu-tunggu oleh seorang hamba dari proses pengabdian yaitu hadiah yang tidak terkira oleh semua akal makhluk seperti ridlo Allah.
Darisinilah akhirnya Mas Oji mebiasakan diri menggeluti perjuangan pengabdian sosial-kemasyarakatan dengan menjadi pengurus Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Pusat sebagai bendahara, dan dengan ke ahlianya Mas Oji juga masuk dalam kepengurusan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), juga Mas Oji berkiprah dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat sebagai wakil ketua komite di bidang konstruksi dan infrastruktur.
Sebagai seorang pengabdi sejati, Mas Oji benar-benar mempersiapkan dirinya dengan baik, terbukti kebiasaan mengaji yang dijalankannya ketika kecil membawa amaliyyah tindak langkahnya sampai besar menjadi seorang professional sejati. Mas Oji yang berlatar belakang dan akrab dalam bidang ekonomi ini pernah bekerja sebagai branch manager di Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank Syariah Mandiri (BSM).
Dengan memperpadukan ajaran akhlaq yang ditanamkan oleh ayahnya sejak dini sebagai kader santri dan pola pikir intelektual yang baik, Mas Oji dapat menyelesaikan pendidikan sampai jenjang strata pascasarjana dengan baik di Universitas Brawijaya Malang Jawa Timur, yang sebelumnya menyelesaikan study S1-nya di Universitas Islam tertua di Indonesia, yaitu Universitas Islam Indonesia Fakultas ekonomi yang bertempat di kota pelajar Yogyakarta.Selain memiliki rekam jejak pendidikan yang baik,
Mas Oji juga sangat dekat dengan para aktifis muda dan kaum millennial. Kedekatan ini dapat terjalin karena Mas Oji, seorang tokoh muda yang terbuka (egaliter), enerjik dan inovatif juga produktif, terlihat dari kebiasaanya yang sangat senang sekali berdiskusi dengan kalangan anak muda khususnya di Purbalingga sebagai upaya mengurangi kenyataan pergaulan bebas yang dapat merenggut masa depan cemerlang para kaum muda dengan terusnya berkembang seiring lajunya zaman.
Aktifitas-aktifitas itu dijalankan oleh Mas Oji tanpa mengenal lelah dan letih. Karena beliau sangat memahami kata-kata dari Imam Ja’far As Shodiq yang berbunyi “Allah akan memberi pahala atas kebaikan dan pengabdian seseorang kepada orang lain ketika ia memenuhi kebutuhan itu saat sebelum diminta”. Sehingga walau beliau harus memimpin Perusahaan Sinergi Asia Group dan Imataka Group di Jakarta. Tetapi tetap baginya dimensi sosial dan pengabdian adalah perintah agama yang fitrah paling sempurna untuk semua makhluk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H