Dihuni oleh sekitar 206.000 jamaah, Masjid Islahul Anwar, yang beralamat di jalan Wisata Lemor, Suela, Lombok Timur, NTB, menjadi tempat ibadah utama di desa agraris tersebut. Masyarakatnya terkelompok dalam tiga organisasi kemasyarakatan. Nahdlatul Wathan (NW) Pancor, NW Anjani dan Yayasan Maqitta'limat.
Selain itu, di desa yang sama, terdapat masjid di Dusun Gubuk Lauk dengan nama masjid Nurul Iman. Sekitar 101.000 dihuni jamaah. Masjid Islahul Anwar berada di wilayah kekadusan Suela Daya.
Baru-baru ini, sudah dua kali Masjid Islahul Anwar kehilangan mesin yang menjadi sumber penghubung mix dan toa. Mesin itu seharga Rp 25 juta. Kerugian masjid diperkirakan mencapai Rp 30 juta. Hal ini lantaran mesin yang kedua seharga Rp 5 juta mendapati nasib yang sama. Hilang diraib orang.
Menurut cerita, sekitar pukul 10.12 WIT, penjaga masjid atau marbot Masjid Islahul Anwar meninggalkan masjid ke sawah. Diyakini oleh sebagian warga, pelaku melihat jejak marbot yang meninggalkan sawah sehingga masjid terlihat sepi untuk memperlancarkan aksinya.
"Pelaku mengintai pergerakan marbot yang meninggalkan masjid, waktu itu pak Jan (marbot masjid Islahul Anwar) pergi ke sawah untuk melihat air irigasi (belabuh)," ujar sebagian warga.
Sampai saat ini, maling belum diketahui. Masyarakat menyayangkan dan mengecam kejadian tersebut. Kendati demikian, aktivitas ibadah tetap berjalan lancar. Menurut sebagian pemuda setempat, masjid perlu memasangkan CCTV. Agar kejadian serupa tak terulangi.
Di Dusun Cempaka, Masjid Alfalah kehilangan kotak amal. Kotak amal adalah pengeluaran jamaah secara sukarela (ikhlas) demi Allah dan niat bermanfaat untuk pembangunan dan kelancaran aktivitas ibadah. Namun siapa yang tega mencuri hal yang penting tersebut, hingga kini belum diketahui. Ironi dan sangat disayangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H