Mobil sampai di parkiran Metland Mall. Kami menuju lantai dua dan memesan makanan di Resto langganan kami. Aku memesan ketan dengan topping ayam dan flavor sea food. Aneh ya tapi aku memang ingin mencoba seperti apa rasanya. Sementara putraku lebih memilih mie goreng sea food. Kami juga memesan ayam bumbu saus padang dan minuman lemon tea.
Kami menunggu selama lima belas menit dan menu tersaji satu persatu. Kami lebih suka makan berbagi artinya makanan yang sudah kami pesan dimakan bersama. Porsi tidak terlalu banyak, cukup dapat kami nikmati berdua sambil berbincang-bincang tentang rencana ke depan yang harus segera terealisasi. Kebersamaan dengan putraku membuatku amat bahagia. Aku teramat beruntung ada dia yang menemani dan menyemangati. Di dunia yang serba digital  masih ada putra putri yang masih perduli terhadap orang tuanya.
Ketika menikmati lunch, kami melihat beberapa pengunjung Mall bersama keluarga atau bersama teman-teman mereka. Tidak terlalu banyak pengunjung karena tidak hari libur atau weekend. Sengaja aku memilih ke makam dan ke Mall tidak di hari libur atau weekend karena aku menghindari macet juga lebih leluasa berkeliling di dalam Mall dan melihat-lihat barang tanpa tergesa-gesa.
Selesai makan aku lanjut ke Gramedia. Disana aku membeli tiga buku motivasi yang berjudul, "Philosophy of Overthingking, Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat dan Menikmati Hidup". Judul buku-buku yang tampak aneh di telinga, membuatku tertarik untuk membelinya. Walau aku bisa membaca ringkasan buku di cover belakang, namun aku ingin tahu bagaimana penulis menyajikan ide-idenya tentang judul-judul tersebut. Â
Selesai dari toko buku kami lanjut pulang ke rumah karena tidak ingin ketinggalan sholat dzuhur. Sebenarnya bisa sekalian sholat di Mall, tepatnya di lantai teratas di dalam Mall. Karena merasa baju yang aku kenakan tidak terlalu bersih juga karena ada kegiatan lain di rumah, maka kami memutuskan untuk segera pulang. Berlama-lama di Mall membuat lapar mata dan pasti ingin beli sesuatu yang semula tidak dianggap penting.
Dalam perjalanan pulang putraku menyarankanku untuk membaca buku yang sudah aku beli sesuai urutan yang aku sebutkan diatas. Menurutnya buku-buku itu akan memberikan ide atau masukan atas sikap dalam keseharianku yang ternyata dia perhatikan.Â
Di dalam hati aku ingin tertawa karena ternyata putraku menilai apa yang aku lakukan selama ini. Dia juga bilang kalau aku terkadang overthinking  menghadapi kondisi saat ini dan masih terpengaruh dengan penilaian orang lain terhadapku. Rasanya segera sampai rumah dan membaca buku-buku itu.
Sebenarnya aku bisa membaca di mobil, namun mataku mulai mengantuk. Pengendara motor yang berseliweran tidak lagi tertangkap oleh indera penglihatanku karena aku jatuh tertidur. Aku terbangun ketika suara gerbang rumah dibuka oleh putraku. Aku bergegas turun dari mobil dan membawa tas serta buku yang aku beli. Putraku bilang kalau aku harus hati-hati naik tangga lantai dua. Dia tahu kalau aku ngantuk berat. Aku mengucapkan terima kasih ke putraku atas reminder-nya.
Alhamdulillah akhirnya aku sudah sampai kamar dan segera menuju kamar mandi untuk berwudhu, kemudian sholat dzuhur. Sementara itu putraku juga kembali ke kamarnya setelah memastikan mobil dan pintu rumah terkunci.
Kegiatan membaca ketiga buku dimulai setelah sholat dzuhur. Bagaimana dengan isi dari buku yang aku baca, akan aku ceritakan di artikel selanjutnya.