hari tak lagi cerah berkubang mentari
sebab mendung hitam menggantung dan membayangi
sejumput daya sirna termakan oleh sang galau
menebarkan aroma kebusukan yang kaupun bisa menangkapnya dari jauh
sudah berulang kusembunyi di setiap sudut yang kutemu
di setiap tempat yamh kudatangi, di setiap ujung yang menunggu
itukah balasan yang harus diterima walau berpuluh depa langkah terlampaui
sayangku entah kemana berlalu
airmataku mengucur kelu bernafas kehancuran
ayunan langkahku gontai dalam labirin tak bertujuan
keparat itu hanya tertawa pongah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!