Mohon tunggu...
Amanda Ratih Pratiwi
Amanda Ratih Pratiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu dari 2 anak, mencintai hutan, gunung, lautan dan negrinya

Amanda Ratih Pratiwi, Penulis 5 Buku solo, dan 18 Antologi ini adalah Istri dari Lukman Hakim,S.Hut.Msi. Selain aktif di kepengurusan Forum Lingkar Pena Bekasi selama 15 tahun,j uga sering mengerjakan artikel-artikel pesanan. Main2 ke blog saya ya, www.catatanamanda.com, makasih ^^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Putri Indonesia Berbikini? Kenapa Enggak?

2 Juli 2015   23:25 Diperbarui: 2 Juli 2015   23:31 1301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sampai nanya ke Mami yang walaupun cuma lulusan SMA tapi sangat kritis dalam berfikir, karena saya ngerasa bego ya.

“Mami, apa pantes seorang putri Indonesia pakai bikini trus diunggah ke sosmed”

“Ya nggak pantes lah. Bagaimanapun dia putri Indonesia, Indonesia berati mewakili kita seluruh perempuan Indonesia. Indonesia mengajarkan adat ketimuran. Ya selayaknya mereka mewakilkan apa yang sudah menjadi tradisi Indonesia. Dan mereka bisa membawa hal ini dimanapun, kapanpun, dan tidak menghilangkannya dari kehidupannya.”

Ya, saya jadi mikir. Waktu mereka berada di stage untuk memperkenalkan Indonesia pastilah mereka gembar-gembor budaya Timur kita yang sopan dan beradat. Tapi kenapa setelah menjadi putri malah budaya western yang kepake? Mereka nggak lagi khilaf kan beralibi kayak gitu supaya menang kontes putri Indonesia?

Nah selain itu, Putri Indonesia diharapkan dapat mewarisi tradisi pesona perempuan-perempuan Indonesia dari sejak jaman nenek moyang dulu. Sudah pasti mereka akan dicontoh jutaan perempuan Indonesia. Karena menang berarti kita percaya padanya, bahwa ditangannya terdapat tanggung jawab yang dapat membuat perubahan pada perempuan Indonesia.

Oke bolehlah hijrah dari tradisi kuno ke tradisi modern dengan tidak menghilangkan atau mengubah sedikitpun adat yang kita miliki. Ya contohnya, perempuan Indonesia berhak sekolah sampai S3 dan tidak ada kasta tentang ini, perempuan Indonesia berhak bekerja, berbisnis, berkarier tetapi tetap ditekankan. Perempuan hanya wanita yang tetap harus hormat dan patuh pada suami walaupun lebih pintar misalnya, lebih kaya misalnya. Nah kan itu artinya kita berubah tapi nggak menghilangkan kodrat sebagai seorang perempuan. Itu contoh budaya timur yang termodernisasi. Tapi kalau dari baju tertutup ke baju western lah ini bener-bener hijrah dari Indonesia ke Amerika, hahah,..

Kalau misalnya yang mengunggah itu bukan Putri Indonesia aja, katakanlah orang biasa. Saya sih nggak masalah.

Kalau emang kontes Putri-putrian ini mengangkat Indonesia ke arah yang lebih baik, ya kudunya mah putrinya juga harus nyadar diri dong ya. Masak mo ngenalin budaya Indonesia yang dipajang budaya barat?! Trus apa kata idola-idola mereka yang kemudian akan tercuci otaknya, “Putri Indonesia aja begini kok, ya nggak apa-apa deh perempuan Indonesia dikit-dikit ninggalin budayanya, lagi udah jadul banget ngapain pake segala diwarisin?”

Saya jadi gemes, kenapa sih yang jadi Putri Indonesia nggak beneran Indonesia banget kayak Dian sastro, Maudy Ayunda yang pinternya ampun-ampun, atau Chelsea Islan? Mereka itu beneran Indonesia banget, prestasinya banyak, multy talented dan pastinya nggak suka pake yang bikini-bikini gitu-gitu trus dipasang di sosmed. Coba aja ubek-ubek instagramnya. Nemu nggak foto pake bikini? Orang pinter mah pasti ngerti mana yang baik mana yang harusnya jadi konsumsi public. Nggak semua hal yang menurut kita bagus bisa jadi makanan orang banyak.

Saya disini bicara bukan sebagai haters ya, tapi sebagai perempuan yang perduli dengan nasib bangsa dan perduli dengan sesama jenis.

Dimana-dimana perempuan itu sudah terfitrahkan akan saling melindungi satu sama lain. Saya sebagai penganut budaya timur ya sungguh kecewa dengan mbak-mbak putri itu pada posting bikini mania di sosmed. Apalagi yang komen kebanyakn laki-laki dengan kata-kata mereka yang nakal uwooow , kayak kucing dikasih daging segar, saya sungguh malu. Coba kalau kamu dikomen dengan kata-kata kayak gini gimana? “Mba… walaupun mba pake sempak doang. Mba tetep cantik pakai banget” edan dimana harga diri saya sebagai perempuan? Saya jadi ngerasa rendah digituin walaupun saya seorang putri paling berkelas seIndonesia. Bandingkan dengan komen kayak gini, “Edan, otaknya terbuat dari apa ya? pinter banget, jadi minder kalau deket-deket”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun