Aku Chayank Mamaku
[caption id="attachment_358206" align="aligncenter" width="682" caption="bigstock-Vector-illustration-of-mother-28606019"][/caption]
Aku Chayank Mamaku
Buatku, mama tuh cantik banget. Parasnya, penampilannya, ataupun tutur katanya ketika menghadapi tamu-tamu di rumah. Pokoknya menawan. Aha, bukan aku saja yang berpendapat begitu, tapi juga menurut teman-temanku, pun keluarga dekat/ jauh, juga rekan-rekan kantor papa.
Seneng sih.
Tapi ada juga ‘gimananya’ gitu. Misalnya nih, jika aku sedang jalan-jalan bareng mama, .. and then ketemu teman-teman wah.. denger aja komentar mereka. Mereka berbisik kepadaku,”Mama kamu cantik ya, .. kok beda banget sama anaknya...” sambil tertawa-tawa padaku.
Itu selalu happen (terjadi) dan happen again. Nah kalo udah gitu, aku harus gimana. Memang, respons pertama sih bangga dan tersanjung, seperti terbang ke awang-awang: mamaku gitu loh. Tapi kemudian, hiks..hiks, baru nyadar, jadi aku nggak seperti mama? Wah, jadi sedikit dilematis nih, gembira atau sedih? Hayo jujur...
Yang penting, semoga saja secara genetik kecantikan mama menurun kepadaku, sedikit atau banyak, dimana pada tahapan hidupku sekarang, itu kuartikan bukan (sekedar) kecantikan fisik, tetapi inner beauty. (Senyum-senyum sendiri nih nulis bagian ini, apa iyya...)
Oya tambahan lagi, yang penting untuk saat ini adalah sehat jasmani dan rohani, juga selamat lahir batin, dunia dan akhirat. Nggak enak kan, kalo cantik-cantik masuk bui (apa hubungannya?) atau cantik-cantik tapi banyak musuhnya.
Ya udahlah. Pokoknya aku sayang mamah.
*) Aku yakin saat ini Sang Pencipta juga membaca corat-coret ini, sebagai bukti bahwa aku seneng banget dipinjami mama-ku yang ini.
-***-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H