Mohon tunggu...
Any .
Any . Mohon Tunggu... -

Warna-warni kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Aku Chayank Mamaku

10 September 2014   04:54 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:09 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1410273812966698681

Aku Chayank Mamaku

[caption id="attachment_358206" align="aligncenter" width="682" caption="bigstock-Vector-illustration-of-mother-28606019"][/caption]


Aku Chayank Mamaku

Buatku, mama tuh cantik banget. Parasnya, penampilannya, ataupun tutur katanya ketika menghadapi tamu-tamu di rumah. Pokoknya menawan. Aha, bukan aku saja yang berpendapat begitu, tapi juga menurut teman-temanku, pun keluarga dekat/ jauh, juga rekan-rekan kantor papa.

Seneng sih.

Tapi ada juga ‘gimananya’ gitu. Misalnya nih, jika aku sedang jalan-jalan bareng mama, .. and then ketemu teman-teman wah.. denger aja komentar mereka. Mereka berbisik kepadaku,”Mama kamu cantik ya, .. kok beda banget sama anaknya...” sambil tertawa-tawa padaku.

Itu selalu happen (terjadi) dan happen again. Nah kalo udah gitu, aku harus gimana. Memang, respons pertama sih bangga dan tersanjung, seperti terbang ke awang-awang: mamaku gitu loh. Tapi kemudian, hiks..hiks, baru nyadar, jadi aku nggak seperti mama? Wah, jadi sedikit dilematis nih, gembira atau sedih? Hayo jujur...

Yang penting, semoga saja secara genetik kecantikan mama menurun kepadaku, sedikit atau banyak, dimana pada tahapan hidupku sekarang, itu kuartikan bukan (sekedar) kecantikan fisik, tetapi inner beauty. (Senyum-senyum sendiri nih nulis bagian ini, apa iyya...)

Oya tambahan lagi, yang penting untuk saat ini adalah sehat jasmani dan rohani, juga selamat lahir batin, dunia dan akhirat. Nggak enak kan, kalo cantik-cantik masuk bui (apa hubungannya?) atau cantik-cantik tapi banyak musuhnya.

Ya udahlah. Pokoknya aku sayang mamah.

*) Aku yakin saat ini Sang Pencipta juga membaca corat-coret ini, sebagai bukti bahwa aku seneng banget dipinjami mama-ku yang ini.

-***-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun