Beberapa hari sebelum hari raya lebaran tiba, masyarakat sudah mencoba untuk mudik yang padahal pemerintah telah membuat larangan mudik. Mulai dari transportasi darat, laut ataupun udara, semua transportasi itu telah dipadati oleh masyarakat yang ingin mudik. Penyekatan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh satgas tidak membuat pemudik takut, mereka malah semakin nekat dan menerobos penyekatan itu.
Para pemudik sudah di arahkan oleh petugas untuk putar balik karena tidak mampu menunjukkan persyaratan perjalanan ke luar daerah. Namun mereka memilih  berkumpul di bahu jalan meski para petugas telah meminta untuk mereka kembali pulang ke rumah.
Pascaa kejadian penerobosan penyekatan itu, ternyata ada empat orang yang menjadi provokator para masyarakat agar terus melanjutkan perjalanan dan menerobos penyekatan. Empat orang yang dianggap menjadi provokator untuk melawan dan berteriak ke arah para pertugas akhirnya langsung diamankan dan didata, serta diberi pembinaan.
Pantauan di lokasi arus penyekatan, kendaraan tidak henti-hentinya berdatangan melintasi titik penyekatan tersebut membuat petugas kewalahan. Para petugas yang merasa kalah jumlah sempat beberapa kali membuka tutup penyekatan.
Sikap tidak patuh terhadap himbauan pemerintah dapat menjadi boomerang berbahaya bagi pemudik sendiri dan keluarga yang akan ditemuinya. Bila sudah disarankan untuk putar balik lebih baik menurut.
Semua orang ingin bebas dari covid-19. Bebas bercengkrama dengan teman, sahabat, orangtua bahkan keluarga di kampung. Dan untuk mewujudkan kebebasan itu kita harus menuruti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah dan mematuhi protocol kesehatan dengan memakai masker dan atau menggunakan hand sanitizer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H