Mohon tunggu...
Siber Jurnalis Muslim
Siber Jurnalis Muslim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

مَنْ جَدَّ وَجَدَ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Istri Almarhum Jenderal Hoegeng Titip Polri kepada Jenderal Listyo

27 Juli 2024   18:54 Diperbarui: 27 Juli 2024   19:02 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Dokumen Pribadi

Eyang Meri, istri mendiang Jenderal Hoegeng Iman Santoso, tokoh legendaris dalam sejarah Kepolisian Republik Indonesia, menyampaikan pesan penting kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam acara peringatan di Surabaya. Acara ini dihadiri oleh banyak pejabat tinggi Polri, tokoh masyarakat, dan keluarga besar Jenderal Hoegeng.

Dalam kesempatan tersebut, Eyang Meri yang berusia 90 tahun memberikan pesan dengan penuh haru dan harapan bagi institusi Polri. Ia berpesan kepada Jenderal Listyo untuk menjaga amanah dengan baik, seperti yang dilakukan mendiang suaminya dalam menjaga kehormatan dan integritas kepolisian. Jenderal Hoegeng, yang menjabat sebagai Kapolri dari 1968 hingga 1971, dikenal luas sebagai simbol kejujuran dan anti korupsi. Kepemimpinannya yang tegas dan berintegritas tinggi menjadikannya panutan hingga kini.

"Saya titip Polri kepada Pak Listyo. Jagalah amanah ini dengan baik, seperti almarhum suami saya dulu menjaga kehormatan dan integritas kepolisian," ungkapnya dengan suara bergetar.

Eyang Meri, yang setia mendampingi Jenderal Hoegeng semasa hidupnya, menyampaikan pandangan mendalam tentang tugas dan tanggung jawab kepolisian. Ia menekankan bahwa menjadi polisi adalah panggilan hati, bukan sekadar pekerjaan, dengan integritas dan kejujuran sebagai modal utama. Eyang Meri juga menyoroti pentingnya Polri menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat di tengah godaan zaman yang semakin kompleks. 

"Hoegeng selalu berpesan kepada saya, bahwa menjadi polisi adalah panggilan hati, bukan sekadar pekerjaan. Integritas dan kejujuran adalah modal utama yang harus dimiliki setiap anggota Polri" tambahnya.

Selain itu, ia menegaskan pentingnya reformasi di tubuh Polri agar tetap relevan dan dipercaya masyarakat. Reformasi ini, menurutnya, harus menyentuh aspek mental dan moral setiap anggota Polri, bukan hanya tataran struktural.

"Reformasi di tubuh Polri adalah suatu keharusan agar institusi ini tetap relevan dan dipercaya oleh masyarakat. Saya berharap, reformasi ini tidak hanya berhenti pada tataran struktural, tetapi juga menyentuh aspek mental dan moral setiap anggotanya," tegasnya.

Kapolri Jenderal Listyo menyampaikan terima kasih atas pesan tersebut, menganggapnya sebagai amanah berharga yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Ia berjanji Polri akan terus melakukan reformasi untuk memperbaiki kinerja dan meningkatkan kepercayaan publik, dengan komitmen pada integritas dan profesionalisme.

Eyang Meri menutup pesannya dengan harapan agar Polri selalu dicintai dan dipercaya masyarakat, serta menjadi kebanggaan bangsa. Acara tersebut berakhir dengan suasana penuh haru dan penghormatan, tidak hanya kepada Eyang Meri tetapi juga kepada mendiang Jenderal Hoegeng yang menjadi teladan bagi institusi Polri dan bangsa Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun