Mohon tunggu...
Siber Jurnalis Muslim
Siber Jurnalis Muslim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

مَنْ جَدَّ وَجَدَ

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

ART Meninggal Usai Lompat dari Atap Majikan di Karawaci: Penjelasan Kapolres dan Direktur RSUD

7 Juni 2024   08:51 Diperbarui: 7 Juni 2024   08:53 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Polda Metro Jaya

Setelah menjalani perawatan medis selama delapan hari sejak 29 Mei 2024 hingga 5 Juni 2024, seorang asisten rumah tangga (ART) berinisial CC (16) yang melompat dari rumah majikannya di Karawaci akhirnya meninggal dunia di RSUD Kabupaten Tangerang, Banten. CC meninggal pada Rabu (5/6/2024) siang pukul 14.18 WIB di ruang ICU.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, memberikan keterangan terkait penanganan medis terhadap korban. Setelah menerima laporan bahwa korban melompat dari atap rumah majikannya pada 29 Mei, korban langsung dibawa ke RS Tiara. Namun, pada 30 Mei 2024, korban dipindahkan ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Pada 1 Juni, pihak RSUD menyatakan korban dalam kondisi tidak sadarkan diri dan dimasukkan ke ruang ICU. Akhirnya, pada Rabu, 5 Juni 2024, korban dinyatakan meninggal dunia.

Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang diadakan di depan ruang Instalasi Pemulasaraan Jenazah pada Rabu (5/6/2024) malam WIB. Konferensi pers tersebut dihadiri oleh Dirut RSUD Kabupaten Tangerang, Asisten 3 Pemkot Tangerang, dan Kadinsos Kota Tangerang.

Dalam penyelidikan kasus ini, Polres Metro Tangerang Kota telah menetapkan empat orang sebagai tersangka, termasuk majikan korban yang berinisial L. Kombes Pol Zain Dwi Nugroho menjelaskan bahwa penyebab kematian korban adalah luka memar serius pada bagian paru-paru. Untuk mengetahui penyebab kematian secara pasti, akan dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.

Dr. Widyastiwi, salah satu dokter yang menangani korban, menjelaskan bahwa kondisi luka memar pada paru-paru dapat menyebabkan penggumpalan darah dan trauma yang cukup dalam, yang akhirnya menyebabkan kematian.

Kasus ini menyoroti perlunya penanganan dan perlindungan lebih baik bagi asisten rumah tangga, serta pentingnya tindakan cepat dan tepat dalam menangani situasi darurat seperti yang dialami oleh CC. Pihak kepolisian dan rumah sakit berkomitmen untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut dan memastikan keadilan bagi korban.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun