Mohon tunggu...
Blqsss
Blqsss Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Nama saya Khoirun Nisa'ul Belqis, biasa dipanggil Belqis. Saya menyukai musik, film, basket dan olahraga lainnya. Saya sedang belajar bagaimana menjadi penulis yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Ayo Move On ke TV Digital!

15 Juni 2022   23:10 Diperbarui: 16 Juni 2022   08:58 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Migrasi  TV– Kenapa sih harus migrasi ke TV digital? Emang harus ya? Ya harus, karena migrasi TV digital merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari bagi perkembangan teknologi begitu pula pada perkembangan televisi. Migrasi TV digital dilakukan karena sesuai dengan yang sudah diamanatkan di dalam Undang-Undang 1945 No. 11 Tahun 2020. Selain itu, tujuan dari migrasi TV digital sendiri yaitu meningkatkan kualitas penyiaran dan mengefisiensikan penggunaan frekuensi. Tak hanya itu, tujuan migrasi TV juga untuk menumbuhkan dan mengembangkan industri konten penyiaran di Indonesia.

Pada tau gak nih, kapan migrasi TV digital diberlakukan di Indonesia? Jangan sampai kaget karena tiba-tiba gak bisa nonton TV ya guys, hahaha. Migrasi TV analog ke TV digital diberlakukan pada tanggal 02 November 2022. Tentunya pemberlakuan ini dilakukan secara bertahap. Tahap pertama dilakukan pada tanggal 30 April 2022, sedangkan tahap kedua dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2022, kemudian pada tahap tiga dilakukan tanggal 30 November 2022. Kenapa sih diberlakukan secara bertahap? Kenapa gak langsung aja? Hal  ini, dilakukan secara bertahap karena tentunya masyarakat perlu untuk beradaptasi, selain itu juga dikhawatirkan masih ada masyarakat yang tidak tahu akan pemberlakuan TV digital ini. Oleh karena itu, pemerintah memberikan banyak  waktu yang cukup untuk masyarakat mempersiapkan perpindahan TV analog ke TV digital.

Sebelumnya, kalian tau gak sih perbedaan antara TV digital dan TV analog? Pasti beberapa di antara kalian ada yang belum tahu perbedaan antara dua TV ini. Nah, dikutip dari laman Kemenkominfo, siaran televisi digital merupakan siaran yang menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi untuk mentransmisi pesan suara dan gambar yang akan menghadirkan kualitas gambar yang lebih jerih dan suara yang lebih jelas. Hal ini dikarenakan, siaran televisi digital sudah menggunakan teknologi penyiaran yang canggih, sehingga menghasilkan gambar yang kualitasnya sangat bagus dan jernih. Terus, apa bedanya dengan siaran televisi analog? Tentunya, dari  kualitasnya saja sudah sangat berbeda, pada TV analog kita sering menonton tayangan yang tidak jernih dan berbintik atau biasa kita sebut layar TV ‘semut’, layar TV semut ini sering terjadi karena kualitas TV yang kurang atau sinyal yang lemah. Sedangkan, pada TV digital jika sinyal lemah atau kurang stabil, ia tidak akan menampilkan tayangan apapun, berbeda dengan TV analog yang tetap menayangkan tayangan namun yang ditayangkan hanya layar TV ‘semut’ atau tanyangan yang kurang jernih dan berbintik. Selain itu, televisi analog sendiri merupakan siaran televisi yang dipancarkan menggunakan variasi voltase dan frekuensi sinyal yang artinya sistem penyiaran digunakan masih berupa sinyal analog. Berbeda dengan TV digital yang menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi, TV analog ini menggunakan sistem siaran NTSC, PAL, dan SECAM.

Diberlakukannya migrasi TV digital tentunya dikarenakan TV digital memiliki banyak kelebihan. Tentunya juga banyak kelebihan TV digital yang tidak terdapat pada TV analog. Berikut kelebihan TV digital:

1. Kualitas siaran yang sangat bagus

Sudah dipastikan kualitas yang ditawarkan ole TV digital tidak perlu diragukan. Hal ini dikarenakan TV digital menggunakan sistem digital atau sistem kompresi untuk mentransmisi sinyal audio dan gambar. Nah, hal itulah yang menyebabkan konten TV digital yang dihasilkan jernih dan tajam.  

2. Sinyal lebih stabil

TV digital mentransmisi konten siaran menggunakan frekuensi atau sinyal analog, sama seperti TV analog. Loh, kok sama sih? Katanya sinyalnya lebih stabil. Nah, yang membedakan kenapa TV digital lebih stabil sinyalya daripada TV analog, karena TV digital menggunakan teknologi kompresi data untuk mentransmisi sinyal analog, sehingga sinyal TV digital lebih stabil.

3. Channel yang ditawarkan sangat beragam

Penggunaan sistem kompresi data ini,  yang memungkinkan TV digital memiliki channel yang banyak dan beragam untuk ditawarkan kepada penonton. Mengapa? Karena sisitem kompresi data yang digunakan memuat banyak data informasi audio visual pada satu spektrum sinyal.

4. Dapat diakses dimana saja

Menurut Geriyantika Kurnia yang merupakan Direktur Penyiaran Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, TV analog hanya menjanngkau 68 persen wilayah layanan Indonesia, sementara 38 persen masih blank spot. Geri mengatakan bahwa dengan beralihnya ke TV digital semua wilayah layanan di Indonesia akan mendapatkan siaran TV  digital. Dengan kata lain,  masyarakat dapat dengan mudah mengakses siaran TV digital dimanapun mereka berada.

5. Banyak fitur multimedia yang baru

Bagi TV yang sudah menggunakan siaran TV digital maka kita dapat mengggunakan fitur-fitur multimedia yang ditawarkan TV digital. Seperti pemutar file video, musik, konten multimedia bahkan akses nonton YouTube.

6. Minim gangguan

Merubah data dalam bentuk pulse akan mempermudah tranmisi sinyal audio visual karena lebiih ringan. Hal inilah, yang menyebabkan TV digital minim akan gangguan, meskipun terjadi gangguan maka akan cepat dikoreksi. Selain itu, pengkodean TV digital yang lebih sederhana daripada TV analog juga mempermudah koreksi terhadap berbagai gangguan terhadap TV digital.

7. Resolusi gambar HD

Berbeda dengan TV analog yang hanya dapat menampilkan gambar dengan resolusi SD, salah satu kelebihan TV digital yaitu menampilkan gambar dengan resolusi HD yang tentunya jauh lebih baik kualitasnya daripada resolusi SD yang dihasilkan TV analog.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun