Mohon tunggu...
Blora Santika28
Blora Santika28 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Blora santika Pgsd Memasak

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Faktor faktor penentu dalam perkembangan sosial emosional anak

18 Januari 2025   20:23 Diperbarui: 18 Januari 2025   20:23 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Determinasi Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial-Emosional

Perkembangan sosial-emosional adalah proses yang melibatkan kemampuan individu dalam mengenali, mengelola, dan mengekspresikan emosi, serta berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai konteks sosial. Dalam setiap tahap perkembangan, banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial-emosional seseorang. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari lingkungan keluarga, budaya, pendidikan, serta pengalaman pribadi yang unik. Artikel ini akan membahas beberapa determinan utama yang mempengaruhi perkembangan sosial-emosional.

1. Keluarga dan Pola Pengasuhan

Keluarga memainkan peran yang sangat penting dalam pembentukan dasar-dasar perkembangan sosial-emosional. Pola pengasuhan yang diterima anak, baik itu otoritatif, otoriter, permisif, atau mengabaikan, memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan anak dalam mengelola emosinya dan berinteraksi dengan orang lain. Orang tua yang memberikan kasih sayang, perhatian, dan dukungan akan membantu anak merasa aman secara emosional, yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan sosial yang positif.

Selain itu, hubungan antara orang tua dengan anak juga menjadi contoh bagi anak dalam berinteraksi dengan orang lain. Ketika orang tua menunjukkan empati, komunikasi yang terbuka, dan penyelesaian masalah yang konstruktif, anak cenderung mengembangkan kemampuan serupa dalam hubungan sosial mereka.

2. Lingkungan Sosial dan Teman Sebaya

Teman sebaya memiliki pengaruh yang kuat dalam perkembangan sosial-emosional, terutama saat remaja. Teman sebaya dapat membantu individu mengembangkan keterampilan sosial, seperti berbagi, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik. Dalam kelompok teman sebaya, individu belajar untuk menyesuaikan perilaku mereka, bernegosiasi, dan memahami perasaan orang lain, yang merupakan bagian dari pengembangan empati.

Namun, pengaruh teman sebaya juga bisa bersifat negatif. Ketika seseorang bergaul dengan kelompok yang menunjukkan perilaku destruktif, seperti kekerasan atau penyalahgunaan narkoba, perkembangan sosial-emosional mereka dapat terganggu. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memilih lingkungan sosial yang mendukung perkembangan positif.

3. Pengalaman Hidup dan Trauma

Pengalaman hidup, terutama yang berkaitan dengan trauma, dapat memberikan dampak besar pada perkembangan sosial-emosional seseorang. Anak-anak yang mengalami kekerasan, pelecehan, atau kehilangan orang yang mereka cintai mungkin menghadapi tantangan besar dalam mengembangkan kemampuan untuk mengelola emosi dan berinteraksi dengan orang lain secara sehat. Trauma dapat mengganggu rasa aman dan kepercayaan diri mereka, yang berkontribusi pada masalah dalam hubungan sosial dan emosional.

Sebaliknya, individu yang memiliki pengalaman hidup yang positif, penuh kasih sayang, dan dukungan cenderung lebih mampu mengembangkan keterampilan sosial-emosional yang sehat. Penyembuhan dari trauma juga memungkinkan individu untuk memperbaiki hubungan sosial mereka dan membangun ketahanan emosional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun