Mohon tunggu...
David Irawan
David Irawan Mohon Tunggu... -

Penulis blog di http://bloguntuksehat.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jokowi Dilihat dari Kacamata Islam

21 Februari 2015   22:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:45 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebelum membaca artikel ini, ada baiknya saudara melihat dari berbagai aspek, bukan bermaksud menjatuhkan atau menjelekkan seseorang tetapi sekedar menjadikan bahan renungan.

Anda tentu tahu, sebelum Yth. Bapak Jokowi yang saat artikel ini dibuat, telah menjadi orang nomor wahid di republik indonesia, tetapi ingat... sebelum beliau menjadi orang nomor wahid di Negara ini, beliau pernah menjabat orang nomor satu di DKI Jakarta, dengan janji kampanye yang manis pada saat pemilihan gubernur beberapa tahun lalu, bahwa beliau akan mengatasi banjir, kemacetan dan permasalahan lain di ibukota jakarta, mungkin bukan hanya beliau saja, anggota Dewan ataupun kita sendiri pernah berbuat janji.

Janji merupakan sebuah hutang yang harus kita tepati, dalam islam sudah memberikan rambu-rambu yang jelas mengenai hukum menepatinya, entah secara sadar atau tidak sadar, belum sepenuhnya beliau berhasil memenuhi janji-janjinya setelah beliau berhasil meraih keinginannya, namun justru malah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden dari PDIP dan sekarang menjadi orang nomor wahid di negeri ini.

Rasulullah SAW mewanti-wanti umatnya untuk menepati janji, karena perilaku menepati janji merupakan sifat orang mukmin, menepati janji juga menjadi ciri orang yang bertaqwa sekaligus sebab utama dalam menggapai ketaqwaan, bahwa menepati janji bisa menghapus kesalahan dan memasukkan orang ke dalam surga.

Tetapi, akibat melanggar janji atau tidak memenuhi janji makan haram dan berdosa, malah dosanya tidak hanya sekedar kepada orang yang dijanjikan tetapi juga kepada sang pencipta, orang yang tidak memenuhi janjinya berarti telah melakukan penghianatan, kalau amanah dan memenuhi janji termaksud karakter keimanan dan ketaqwaan, maka khianat dan melanggar janji termaksud  karakter kemunafikan dan kedurhakaan.

Penulispun tidak pernah menangih janji kepada beliau, yang pernah menjabat sebagai orang nomor satu di DKI, penulis ikhlas dan memaafkan beliau, karena tidak ada satu orangpun yang luput dari kelalaian baik secara disengaja ataupun tidak.

Semoga kita senantiasa dijadikan orang-orang yang menepati janji, serta berlindung dari penghianatan dan melanggar janji.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun