Sobat kompasiana tentu tau butir ke-3 pancasila " Persatuan Indonesia", yang selalu digaungkan setiap kali pembaca naskah pancasila didalam upacara, terdengar teriakan lantang, sedang dan kecil yang di ikuti seluruh peserta upacara dalam pembacaan tersebut.
Dari tahun ke tahun semangat persatuan semakin hari semakin pudar, entah sobat sadari atau tidak, tetapi kenyataannya semangat persatuan yang terdapat didalam sila ke 3 pancasila hanyalah sebuah simbol naskah, pemuda-pemudi yang mempunyai semangat seperti dahulu kala "soempah pemuda" sepertinya telah keluar dari konteks yang ada, mungkinkah zaman telah berubah ??
Persatuan hanya untuk orang tertentu, dengan bayaran yang cukup, kobaran api persatuan untuk tujuan tertentu banyak dipertontonkan di negara ini, belum lagi tawuran pelajar dan bentrokan antar pemuda yang di dasari pada hal sepele, atau bentrokan pendukung calon tertentu sering kita mendengarnya baik di layar kaca atau media elektronik.
Lantas, kemanakah semangat persatuan yang pernah dikobarkan oleh pejuang-pejuang kita dahulu kala ? apakah semangat persatuan dan rasa nasionalisme  telah hilang dimakan oleh kepentingan kelompok tertentu dan tingkat ketidak pedulian warganya kepada bangsa ini sebagai dasar permasalahannya, dikarenakan faktor dagelan yang sering dipertontonkan didalam bangsa ini, wallahualam.
Terkadang ucapan seperti ini sering terdengar "urusan lo yah urusan lo, urusan gw yah urusan gw, yang penting dapur ngebul" apakah dasar ini juga yang menyebabkan semangat persatuan bisa diperjual belikan, sehingga mudah sekali bangsa ini terombang-ambing didalam setiap perjalanannya.
Bangsa ini mempunyai sumber daya alam yang banyak sekali, tekanan berbagai tekanan dari negara asing tentu akan terus bangsa ini dapatkan, bukan tidak mungkin suatu saat bangsa ini akan seperti iraq, suriah dan mesir, apakah kita sudah siap menghadapi itu jikalau semangat persatuan pada sila ke-3 pancasila telah hilang didalam sanubari kita untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa ini.
Marilah kita merenung sejenak, melihat sekeliling kita, hilangkan dan tanggalkan semua kepentingan pribadi atau kelompok, kembalikan lagi butir ke-3 pancasila sebagaimana mestinya. semoga bangsa ini kembali menjadi bangsa yang harkat dan martabatnya tidak mudah di injak-injak oleh bangsa asing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H