Danesh melepas kacamatanya, dan menyeka butir keringat dikeningnya. Membersihkan lensa kacamatanya, yang memburam.Â
"Baiklah Ratu, saya akan membantumu. Untuk kembali kemasa lalu, ada beberapa syarat sebagai peraturan yang harus diikuti."
"Saya siap mas, apapun itu syaratnya akan saya ikuti. Asalkan saya bisa bertemu kedua orang tua saya. Terutama bisa bertemu dengan Ibu." ujarnya kepada Danesh.
Pemuda berkacamata itu, merasakan kuatnya tekad ratu bertemu kedua orang tuanya. Tidak ada pilihan buat Danesh, selain memenuhi keinginannya.
Ujung mata Danesh mengarah ke bagian depan Kafe. Dia melambai seorang waiter, yang sedang menyuguhkan kopi di meja sepasang  pelanggan kafe. Pemuda tersebut bergegas mendatangi keduanya.
***
Danesh, memperkenalkan waiter kafe kopi Kong Djie, ke Ratu. Namanya, Rendi, dan biasa membantu Danesh, kalau ada pengunjung yang ingin kembali ke masa lalu.
"Ratu, selama kita berada di masa lalu, Rendi yang akan menjaga kita selama berpergian. Kita akan memesan secangkir kopi khas kafe ini. Kopi Kong Djie, diolah dari resep keluarga Ho Kong Djie. " jelas Danesh.
"Kita hanya bisa berada di masa lalu, disekitar komplek pertokoan dan perdagangan ini. Tidak boleh keluar dari batas wilayah perdagangan tertua di kota ini. Cukup lumayan luasnya, sekitar 2,1 hektar." tambah Danesh.
"Bagaimana kalau kita keluar dari wilayah ini?." tanya Ratu penasaran.