Kutipan, pengambilan kalimat, maupun gambar konten sebagai pelengkap tanpa mencantumkan sumber poto, juga mengalami penghapusan poto tersebut. Begitupula, mengutip tulisan dari orang lain melebihi 25 persen, dianggap plagiatisme oleh mesin pelacak Kompasiana.
***
Selain itu, sensitifnya mesin pelacak pada kata-kata tertentu, bisa membuat tulisan yang ditayangkan oleh Kompasianer, harus ditinjau oleh admin, sebelum diterbitkan menjadi artikel di Kompasiana.
Terkadang ada juga teman Kompasianer, menjadi "misuh-misuh", saat tulisannya harus melalui karantina atau peninjauan ulang oleh Admin Kompasiana. Bahkan bila tulisan yang dikirim oleh Kompasianer, telah melanggar berulang-ulang akunnya akan terblokir.
Bahkan kompasianer yang sudah memperoleh centang biru, didalam tulisannya terlalu banyak mengandung promo dan iklan, setelah melalui beberapa kali peringatan, akan dicabut label centang biru karena pelanggaran tersebut.
***
Pengakuan teman sesama Penulis Mengenai Kompasiana
Beberapa teman penulis, yang mencoba ikutan membuat tulisan berupa artikel dikatagori tertentu, mengakui tidak semudah menulis buku atau pun menulis di media cetak lainnya.
Misalnya, menuliskan kembali sebuah artikel yang diambil dari buku yang pernah diterbitkan dari karangannya sendiri, malah terkena pelanggaran plagiarisme. Dan artikel yang ditayangkan, seperti biasa akan dihapus oleh Admin Kompasiana.
Dari sinilah muncul pengakuan dari sesama penulis, yang biasa mengarang buku, menulis artikel, opini, di media cetak lainnya baik berupa tulisan di koran, majalah, dan lainnya di media online, ternyata menulis di Kompasiana memang "Agak Laen." (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H